Mentan Amran Yakin Hilirisasi Pertanian Dongkrak Ekonomi RI, Dolar Bisa Rp1.000

Mentan Amran Yakin Hilirisasi Pertanian Dongkrak Ekonomi RI, Dolar Bisa Rp1.000

Terkini | inews | Kamis, 7 Agustus 2025 - 11:22
share

YOGYAKARTA, iNews.id – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut program hilirisasi pertanian akan menjadi kunci menjadikan Indonesia sebagai negara superpower. Dia optimistis, jika semua berjalan lancar, nilai tukar dolar bisa turun menjadi Rp1.000.

“Kalau semua komoditas ke luar negeri dihilirisasi Rp20 triliun sampai Rp50 triliun, bisa satu dolar menjadi Rp1.000 rupiah,” ujar Amran saat menjadi pembicara pada Rakordal Pembangunan DIY Triwulan II 2025 di Gedung Pracimosono, Kompleks Pemda DIY, Rabu (30/7/2025).

Mentan Amran mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui program hilirisasi nasional dengan alokasi anggaran Rp371 triliun. Khusus sektor pertanian, fokus diarahkan pada produk kakao, kacang mete dan kopi.

“Anggaran hilirisasi Rp371 triliun sudah disetujui. Hari ini saya tandatangani anggaran turun Rp40 triliun. Sudah cair,” katanya.

Menurutnya, hilirisasi kelapa bulat yang selama ini bernilai Rp20 triliun bisa meningkat 100 kali lipat menjadi Rp2.000 triliun jika diolah di dalam negeri.

Ada enam komoditas prioritas dari 13 program strategis, salah satunya kelapa yang harga per butir di Eropa mencapai Rp34.000. Produk kakao juga menjadi fokus, mengingat harga bisa naik 38 kali lipat setelah diolah.

“Kita ulek-ulek sendiri di dalam negeri,” kata Amran menjelaskan anggaran Rp4 triliun hingga Rp7 triliun telah disiapkan untuk pengolahan kakao.

Amran menegaskan, pertanian adalah masa depan Indonesia karena bisa dikelola sepanjang tahun tanpa bergantung musim. Sumber daya alam dan air yang melimpah menjadi keunggulan besar dibanding negara lain.

“Pertanian juga akan menggerakkan sektor lain, dari transportasi, pestisida sampai sarana prasarana,” katanya.

Presiden Prabowo juga mendorong pembangunan lumbung pangan, termasuk mengembangkan pertanian di Merauke dan membuka sawah baru di Kalimantan Tengah dengan dukungan teknologi modern.

Topik Menarik