Bagaimana Bisa Batu dari Mars Terlempar ke Bumi, Tempuh Jarak 225 Juta Km?
NEW YORK, iNews.id - Bongkahan batu seberat 25 kg asal Mars yang telah dilelang di Balai Lelang Sotheby’s New York memunculkan pertanyaan menarik, bagaimana mungkin batu dari planet lain bisa sampai ke Bumi dan menempuh jarak sekitar 225 juta km?
Fenomena ini memang terdengar seperti fiksi ilmiah, tetapi faktanya didukung sains.
Dimulai dari Tabrakan Dahsyat di Mars
Batuan yang berasal dari Mars sampai ke Bumi melalui proses alam yang sangat langka namun nyata. Semuanya bermula dari tabrakan asteroid atau komet raksasa dengan permukaan Mars. Benturan sebesar ini menghasilkan energi luar biasa, cukup kuat untuk melemparkan pecahan batu dari kerak Mars ke luar angkasa.
Tidak semua batuan yang terlempar bisa lolos dari gravitasi Mars. Namun, sebagian kecil yang berada pada sudut dan kecepatan tertentu bisa lepas dari tarikan planet merah dan melayang di ruang angkasa sebagai meteoroid.
Mengambang di Antariksa hingga Ribuan Tahun
Gagal Kalahkan Mali U-22, Indra Sjafri Akui Belum Puas dengan Performa Timnas Indonesia U-22
Setelah lolos dari Mars, batu-batu tersebut tidak langsung menuju Bumi. Mereka bisa mengorbit matahari selama ribuan hingga jutaan tahun, seperti puing antariksa alami. Selama itu, gaya gravitasi dari planet-planet lain, termasuk Bumi dan Jupiter, secara perlahan mengubah lintasannya.
Dalam kasus tertentu, batu ini akhirnya ditarik oleh gravitasi Bumi, masuk ke atmosfer, dan menjadi meteor. Jika tidak habis terbakar di atmosfer, ia akan jatuh ke permukaan sebagai meteorit—itulah yang terjadi pada batu Mars bernama NWA 16788 yang ditemukan di Gurun Sahara.
Perjalanan Antarplanet: 225 Juta Km
Jarak rata-rata antara Mars dan Bumi saat orbit mereka paling berjauhan bisa mencapai 225 juta kilometer. Artinya, batuan Mars yang mendarat di Bumi telah melakukan perjalanan luar biasa jauh. Tapi karena batu ini tidak bergerak dalam garis lurus dan bisa mengorbit matahari, jarak aktual yang ditempuh bisa jauh lebih besar dan memakan waktu sangat lama.
Menurut para ilmuwan, dibutuhkan waktu antara beberapa ribu hingga jutaan tahun bagi meteorit Mars untuk tiba di Bumi setelah peristiwa tumbukan awal di Mars.
Dikenali Melalui Komposisi Kimia
Ivar Jenner Puji Taktik Indra Sjafri Setelah Timnas Indonesia U-22 Hampir Menang atas Mali U-22
Lalu bagaimana ilmuwan tahu bahwa batu itu berasal dari Mars? Kuncinya ada pada komposisi kimia dan isotop gas yang terperangkap di dalam batu tersebut. Data yang dikumpulkan dari misi NASA seperti Viking (1976) dan Curiosity Rover memungkinkan para peneliti membandingkan komposisi meteorit dengan atmosfer Mars.
Dalam kasus NWA 16788, analisis menunjukkan bahwa batu tersebut adalah shergottit olivin-mikrogabroik, sejenis batuan beku khas Mars yang terbentuk dari pendinginan magma lambat. Kandungan mineral seperti piroksen dan olivin, serta tanda-tanda terbakar saat memasuki atmosfer Bumi, mengonfirmasi asal-usul planeternya.
Keajaiban Ilmiah dari Langit
Fenomena meteorit Mars ini bukan hanya mengesankan karena jaraknya yang luar biasa jauh, tetapi juga karena kelangkaannya. Dari lebih dari 77.000 meteorit yang ditemukan di Bumi, hanya sekitar 400 yang dipastikan berasal dari Mars. Bongkahan NWA 16788 adalah yang terbesar sejauh ini, dan mencerminkan betapa luar biasanya proses kosmik yang masih terus diteliti manusia.










