Mentan: Sebagian Merek Sudah Tarik Beras Oplosan hingga Ganti Harga
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut, sebagian merek yang menjual beras oplosan telah menarik produknya dari pasaran. Hal itu diketahui setelah Kementan melakukan pemeriksaan pasar.
Andi mengungkapkan hal tersebut saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/7/2025). Dia mengatakan, ada 268 merek yang tersebar di pasaran Indonesia yang dilakukan uji sampel.
"Alhamdulillah kemarin kami cek merek yang sudah diumumkan itu sudah mulai sebagian, belum seluruhnya Ibu, itu menarik dan mengganti harganya. Harganya sesuai standar dan kualitasnya sama. Itu yang terjadi ini, sudah ada perubahan Ibu," ucap Andi.
Kendati demikian, Kementan telah menyurati kepolisian dan Kejaksaan Agung (Kejagung). Menurutnya, ada 26 merek beras yang telah diperiksa.
"Tanggal 10 sudah diperiksa, ada 26 merek, dan menurut laporan yang kami terima, bahwa mereka mengakui," ucap Andi.
Sebelumnya, Kementan mengungkap adanya praktik pengoplosan beras premium dengan kualitas rendah. Praktik curang ini sangat merugikan masyarakat sekaligus mencoreng tata niaga pangan nasional.
Hasil investigasi Kementan bersama tim pengawasan pangan di sejumlah wilayah menemukan beras bermerek yang dijual dengan harga premium, tetapi isinya ternyata campuran dengan beras medium atau tidak sesuai standar mutu beras premium.
Andi menegaskan tidak akan memberikan toleransi terhadap pelaku pengoplosan.
“Kami akan menindak tegas praktik seperti ini. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap petani, konsumen, dan juga semangat swasembada pangan,” kata Mentan, Senin (14/7/2025).
Sesuai standar mutu beras yang diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 6128:2020, beras premium memiliki kadar air maksimal 14 persen, butir kepala minimal 85 persen, dan butir patah maksimal 14,5 persen.










