Diplomat dan Pemimpin Gereja 20 Negara Tur Tepi Barat, Kaget Gereja Dirusak Pemukim Yahudi

Diplomat dan Pemimpin Gereja 20 Negara Tur Tepi Barat, Kaget Gereja Dirusak Pemukim Yahudi

Terkini | inews | Selasa, 15 Juli 2025 - 07:45
share

TEPI BARAT, iNews.id - Delegasi yang terdiri atas diplomat, patriark, dan pemimpin gereja dari 20 negara lebih melakukan tur ke Kota Kristen kuno Taybeh di Tepi Barat, Senin (14/7/2025). Mereka terkejut dengan tingkat kerusakan pada bangunan gereja akibat serangan pemukim Yahudi ilegal.

Mereka mengunjungi situs keagamaan Kristen tertua dan terpenting di Tepi Barat. Delegasi yang berkunjung tersebut di antaranya berasal dari beberapa negara Uni Eropa, Inggris, Rusia, China, Jepang, Yordania, Australia, dan Kanada.

Pada awal bulan ini para pemukim radikal Israel membakar lahan pertanian dan salah satu dinding luar Gereja St George di Taybeh. Para pemimpin Kristen mengecam aksi itu sebagai serangan terang-terangan terhadap tempat-tempat suci beragama.

Bashar Fawadleh, pastor paroki Gereja Katolik Kristus Penebus di Taybeh menjelaskan, Gereja St George dibangun pada abad ke-5 dan sempat dipugar pada abad ke-9. Namun dinding luarnya dibakar berkali-kali dalam beberapa pekan terakhir.

"Seorang pemukim bersenjata lengkap menggembalakan ternak di ladang-ladang setempat, merusak tanaman dan pohon zaitun, serta berulang kali membakar," kata Fawadleh, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (15/7/2025).

Dia menegaskan serangan terhadap gereja membuktikan bahwa penjajah menargetkan semua warga Palestina, tak hanya umat Islam.

Taybeh adalah kota Palestina yang mayoritas penduduknya Kristen dan dikenal karena signifikansi religius dan historisnya.

Aktivis lokal Qassam Muaddi mengatakan, kekerasan pemukim Yahudi di Taybeh mencerminkan kekerasan yang terjadi di desa-desa terdekat seperti Kafr Malik dan Al Mughayyir.

Pemukim ilegal secara paksa menggusur keluarga-keluarga Badui dari tanah-tanah di sekitar Taybeh dan mendirikan pos terdepan ilegal di tempat mereka. Dia menyebut situasi itu sebagai eskalasi yang berbahaya.

"Penjajah Israel tidak membedakan antara Muslim dan Kristen. Penjajah Israel menargetkan semua komponen kehidupan Palestina," kata Muaddi. 

Topik Menarik