Elon Musk Ngotot Desak Trump Buka Berkas Kasus Jeffrey Epstein, Ada Apa?

Elon Musk Ngotot Desak Trump Buka Berkas Kasus Jeffrey Epstein, Ada Apa?

Terkini | inews | Senin, 14 Juli 2025 - 06:52
share

WASHNGTON, iNews.id - Miliarder Elon Musk, Minggu (13/7/2025), mengulangi kembali seruannya, mendesak Presiden Donald Trump untuk membuka dokumen kasus mendiang Jeffrey Epstein.

Sebagian dokumen terkait sosok kontroversial itu masih berstatus rahasia, namun sebagian besar lainnya sudah dirilis ke publik.

"Serius. Dia (Trump) mengatakan 'Epstein' enam kali sambil meminta semua orang untuk berhenti membicarakan Epstein. Rilis saja dokumennya seperti yang dijanjikan," kata Musk, di X, menanggapi posting-an seorang pengguna yang mentertakan tangkapan layar pernyataan Trump di Truth Social.

Seruan itu disampaikan Musk setelah Trump menuduh Partai Demokrat sengaja mengangkat kembali kasus Epstein yang sebenarnya sudah redup. Trump mengatakan di akun Truth Social pada Sabtu, Partai Demokrat memalsukan dokumen terkait Epstein, sebagaimana sebelumnya mereka melakukan penipuan publik pada isu-isu lain.

Pada Selasa lalu, Musk juga mempertanyakan apakah Trump layak untuk dipercaya jika terus menolak untuk merilis materi terkait Epstein. 

Pekan sebelumnya, Musk juga menyetujui seruan untuk menerbitkan dokumen terkait kasus Epstein.

FBI dan Departemen Kehakiman AS sebelumnya merilis pernyataan bersama yang menyebutkan, Epstein tidak memeras orang-orang berpengaruh dan tidak memiliki "daftar klien". 

Namun dalam wawancara dengan Fox News pada Februari, Jaksa Agung AS Pam Bondi mengatakan daftar tersebut ada di mejanya dan menunggu untuk ditinjau. Namun pada Selasa lalu Bondi meluruskan pernyataan sebelumnya bahwa yang dia maksud bukan daftar klien, melainkan dokumen terkait kasus tersebut.

Epstein didakwa atas perdagangan anak di bawah umur untuk tujuan eksploitasi seksual pada 2019, kejahatan yang dapat dijatuhi hukuman penjara hingga 40 tahun. Dakwaan lain dia dituduh berkonspirasi untuk terlibat dalam perdagangan anak dengan ancaman hukuman penjara hingga 5 tahun. 

Menurut jaksa, pada periode 2002 hingga 2005, Epstein terlibat dalam hubungan seksual dengan puluhan anak perempuan di bawah umur yang dia tampung di kediamannya di New York dan Florida. Dia membayar mereka dengan uang tunai ratusan dolar AS. Setelah itu dia memanfaatkan para korban untuk merekrut korban baru, beberapa di antaranya berusia 14 tahun.

Pada awal 2019, pengadilan Manhattan di Kota New York, setelah mendengarkan dakwaan Epstein, memutuskan bahwa dia tetap ditahan dan tidak dibebaskan dengan jaminan. Namun pada akhir Juli tahun yang sama, Epstein ditemukan di sel dalam kondisi setengah sadar hingga kemudian dinyatakan meninggal. Penyelidikan mengungkapkan bahwa dia bunuh diri.

Topik Menarik