Fenomena Langka Gunung Bromo Mulai Diselimuti Salju, Jadi Daya Tarik Wisatawan Berfoto
MALANG, iNews.id - Gunung Bromo mulai diselimuti fenomena salju yang datang saat musim kemarau dtang. Fenomena es berupa embun upas atau frost itu menarik minat wisatawan datang ke lokasi wisata alam di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Sandi Kurniawan, wisatawan asal Desa Sanankerto, Kabupaten Malang, mengaku tertarik mendengar informasi adanya embun upas yang menyerupai salju di Gunung Bromo. Makanya, dia memutuskan datang guna melihat fenomena yang jarang ditemui tersebut.
"Saya sengaja datang ke sini sejak subuh, soalnya katanya kalau sudah jam 10 pagi sudah mulai meleleh esnya. Alhamdulillah saya kesampaian buat lihat embun es ini, soalnya tahun kemarin datang ke sini sudah gak ada lagi," ujar Sandi.
Menurut Sandi, embun es ini sangat bagus untuk diabadikan ke dalam foto. Karena terkesan berada di luar negeri, padahal dia masih berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
"Kalau di foto kan pasirnya gak kelihatan hitam, malah putih seperti salju. Jadi bagus buat update foto di Instagram," katanya.
Pranata Humas Balai Besar (BB) TNBTS, Endrip Wahyutama mengungkapkan fenomena embun upas di Gunung Bromo terjadi di beberapa area seperti lautan pasir Bromo, Ranu Regulo, sampai Ranupani.
Embun upas atau frost disebabkan suhu udara di kawasan TNBTS mencapai 5 derajat celcius. "Fenomena embun upas ini sebenarnya biasa terjadi di kawasan pegunungan ketika memasuki musim kemarau. Jadi memang setiap tahun selalu muncul embun upas ini di kawasan Bromo Tengger Semeru," kata Endrip Wahyutama.
Meskipun terlihat cantik, Endrip meminta pengunjung tidak menyentuh atau menginjak tanaman yang tertutup es. Sebab tanaman di Gunung Bromo merupakan bagian dari ekosistem alam yang tidak boleh diganggu.
Selain itu, dia mengingatkan wisatawan yang akan datang ke Gunung Bromo atau Gunung Semeru untuk mempersiapkan pakaian dan pembekalan. Sebab suhu udara saat memasuki musim kemarau ini akan sangat dingin.
"Sebelum datang ke sini, lebih baik membawa jaket tebal, karena suhu udara bisa mencapai 5 derajat. Kemudian makan dulu sebelum berangkat, yang terpenting perut terisi agar suhu tubuh meningkat," katanya.
Sebagai informasi, Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk dalam satu kawasan di TNBTS. Pintu masuk yang favorit yakni melalui Jemplang, di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, kemudian Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, dan Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, yang juga jadi pintu masuk ke kawasan Gunung Semeru.
Berdasarkan catatan Balai Besar TNBTS, sepanjang 2024 jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 21,15 miliar. Nilai PNBP itu berasal dari total jumlah kunjungan wisatawan yang sebanyak 485.696 wisatawan, terdiri atas 465.770 wisatawan nusantara dan 19.926 wisatawan mancanegara






