Alasan Trump Ancam Tangkap dan Deportasi Cawalkot Muslim New York Zohran Mamdani
NEW YORK, iNews.id – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat gebrakan kontroversial dengan mengancam akan menangkap dan mendeportasi Zohran Mamdani, calon wali kota (cawalkot) Muslim pertama dalam sejarah New York dari Partai Demokrat.
Ancaman itu menuai kecaman luas dan dipandang sebagai bentuk intimidasi politik terhadap lawan ideologis.
Zohran Mamdani, anggota parlemen negara bagian New York dan calon wali kota yang sedang naik daun, menanggapi ancaman Trump dengan tegas.
“Presiden Amerika Serikat baru saja mengancam akan menangkap saya, mencabut kewarganegaraan, memasukkan saya ke kamp tahanan dan mendeportasi saya. Bukan karena saya telah melanggar hukum apa pun, tetapi karena saya akan menolak membiarkan ICE meneror kota ini,” tulis Mamdani di media sosial X.
Ancaman Trump bermula dari pernyataannya dalam diskusi panel kebijakan imigrasi di Florida. Ia menyebut Mamdani sebagai “orang yang benar-benar gila” karena menentang operasi ICE (Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS), lalu menyatakan, “Kalau begitu kita harus menangkapnya.”
Hasil Liga Italia 2025-2026: Napoli Sikat Atalanta 3-1, Fiorentina vs Juventus Sengit Berakhir 1-1!
Tak ada tuduhan hukum jelas yang disampaikan, namun retorika itu menjadi sinyal bahwa Trump akan menggunakan kekuasaan untuk membungkam oposisi politik.
Mamdani menyebut pernyataan Trump sebagai bentuk serangan terhadap demokrasi dan peringatan bagi warga yang menolak diam terhadap ketidakadilan.
“Jika Anda berbicara, mereka akan memburu Anda. Kami tidak akan menerima intimidasi ini,” ujarnya lantang.
Zohran Mamdani sendiri adalah sosok yang dikenal vokal membela hak-hak imigran dan mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Ia menjadi warga negara AS pada 2018, setelah tinggal di negara itu sejak usia 7 tahun. Dalam Pemilu pendahuluan Partai Demokrat pekan lalu, Mamdani berhasil mengalahkan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo dan menjadi kandidat Muslim pertama yang maju dalam Pilkada New York.
Selain itu, Mamdani juga dikenal aktif dalam gerakan keadilan sosial. Ia pernah mendirikan organisasi Students for Justice in Palestine saat kuliah, dan melakukan aksi mogok makan di luar Gedung Putih pada 2023 untuk mendesak gencatan senjata di Gaza.
Ancaman Trump kepada Mamdani bukanlah yang pertama terhadap tokoh politik dari kubu oposisi. Sebelumnya, Trump juga pernah menyerukan penangkapan terhadap Hillary Clinton, Gavin Newsom, dan pejabat publik lainnya tanpa menyebut pelanggaran hukum spesifik.
Mamdani kini bersiap menghadapi calon dari Partai Republik dan dua kandidat independen dalam Pilkada New York pada November mendatang. Ia bersumpah tidak akan mundur, meski dihadapkan pada intimidasi politik dari figur sekuat Donald Trump.










