Presiden Iran Sebut AS Hancurkan Perjanjian Nuklir: Brutal!

Presiden Iran Sebut AS Hancurkan Perjanjian Nuklir: Brutal!

Terkini | inews | Sabtu, 28 Juni 2025 - 10:20
share

TEHERAN, iNews.id - Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyebut Amerika Serikat (AS) dan Israel menghancurkan tatanan non-proliferasi nuklir dengan menyerang negaranya. AS dan Israel menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni, meskipun belum ada bukti kuat bahwa negara itu memiliki senjata nuklir atau sudah memiliki kemampuan untuk membuatnya.

Dalam pidatonya melalui tautan video pada sesi pleno Dewan Ekonomi Eurasia Tertinggi yang berlangsung di Minsk, Belarusia, Jumat (27/6/2025), Pezeshkian menegaskan Iran hanya menjalankan program nuklir damai untuk energi bukan ingin membuat senjata sebagaimana dituduhkan.

Dia lalu menggambarkan serangan AS dan Iran tersebut sebagai tindakan "brutal" dan "melanggar hukum".

"Pada 13 Juni 2025, rezim Zionis melakukan serangan brutal dan serangan bersenjata teroris ilegal terhadap Republik Islam Iran. Agresi ini terjadi selama negosiasi tidak langsung antara Republik Islam Iran dan AS mengenai program nuklir damai Iran," ujarnya, seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (28/6/2025).

Dia menambahkan, serangan kombinasi AS-Israel tersebut menargetkan instalasi nuklir sipil yang berada di bawah kendali penuh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Oleh karena itu, Pezeshkian menegaskan tindakan tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap semua norma internasional dan merusak kredibilitas kerangka kerja nonproliferasi global yang dilakukan oleh negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Parlemen Iran pada 25 Juni lalu mengesahkan RUU yang menghentikan kerja sama dengan IAEA. 

Menteri Luar Negeri (Menlu) Abbas Aragchi mengatakan, UU baru tersebut sebenarnya tidak menghentikan sepenuhnya kerja sama dengan badan pengawas nuklir PBB tersebut. Hanya saja, IAEA tidak diizinkan lagi melakukan inspeksi program nuklir Iran.

Topik Menarik