Apa Itu Gencatan Senjata, Langkah Damai atau Hanya Sekadar Nafas Sebelum Perang Besar Iran-Israel?
JAKARTA, iNews.id - Apa itu gencatan senjata? Pertanyaan ini sering muncul ketika dunia menyaksikan konflik bersenjata yang memanas, seperti yang terjadi antara Iran dan Israel belakangan ini. Istilah ini kerap terdengar dalam berita internasional, tetapi tidak semua orang memahami secara mendalam arti, konteks, dan dampak dari gencatan senjata dalam situasi geopolitik global.
Dalam konflik bersenjata, gencatan senjata menjadi titik krusial yang dapat menentukan nasib ribuan bahkan jutaan nyawa. Terutama saat ketegangan antara dua negara besar di Timur Tengah seperti Iran dan Israel mencapai puncaknya.
Apa Itu Gencatan Senjata?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai konflik Iran dan Israel, penting untuk memahami terlebih dahulu arti gencatan senjata secara bahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gencatan senjata berarti penghentian sementara peperangan atas persetujuan kedua pihak yang berperang. Dari definisi ini, kita mengetahui bahwa gencatan senjata bukanlah akhir dari perang, melainkan bentuk jeda atau penghentian aktivitas militer demi terciptanya ruang diplomasi.
Gencatan senjata bisa bersifat lokal (terbatas pada wilayah atau waktu tertentu) maupun total, tergantung kesepakatan yang dicapai. Dalam banyak kasus, gencatan senjata juga menjadi awal dari negosiasi perdamaian yang lebih luas, atau sebaliknya, hanya sebagai jeda sebelum konflik kembali memanas.
Latar Belakang Ketegangan Iran dan Israel
Konflik antara Iran dan Israel bukan hal baru. Sejak beberapa dekade terakhir, hubungan kedua negara tersebut dipenuhi kecurigaan, serangan diam-diam, hingga ancaman terbuka. Iran, sebagai negara yang mendukung kelompok seperti Hizbullah dan Hamas, kerap berada di posisi berseberangan dengan Israel yang merasa terancam oleh pengaruh Iran di wilayah Timur Tengah.
Puncaknya terjadi saat serangan udara dan balasan rudal menghantam wilayah masing-masing negara. Dunia pun mengamati dengan cemas—apakah ini akan menjadi pemicu perang besar-besaran di Timur Tengah? Di tengah ketegangan yang terus meningkat, desakan internasional untuk gencatan senjata semakin kuat.
Gencatan Senjata Iran–Israel Masuki Fase Rentan
Per tanggal 24 Juni 2025, terdapat perkembangan krusial terkait upaya gencatan senjata antara Iran dan Israel. Dunia dikejutkan oleh pengumuman Presiden AS Donald Trump bahwa gencatan senjata “lengkap dan total” telah disetujui oleh kedua pihak, dan akan berlaku setelah pembicaraan intensif serta eskalasi konflik selama 12 hari yang disebutnya sebagai “Perang 12 Hari”.
“Selamat kepada semua pihak! Telah disepakati sepenuhnya oleh Iran dan Israel bahwa akan ada GENCATAN SENJATA LENGKAP DAN TOTAL... Secara resmi, Iran akan memulai gencatan senjata, lalu pada jam ke-12, Israel juga akan memulai gencatan senjata, dan pada jam ke-24, akhir resmi dari PERANG 12 HARI akan diperingati oleh dunia,” ujar Trump.
Lebih lanjut, Trump juga menekankan agar kedua belah pihak tidak melanggar kesepakatan.
“Gencatan senjata kini sudah berlaku... Saya menyerukan kepada Iran dan Israel untuk tidak melanggarnya,” tegas Trump.
Krisis ini juga berdampak pada ekonomi global—harga minyak Brent turun sekitar 3, mencerminkan optimisme sementara terhadap meredanya ketegangan di Timur Tengah.
Tujuan dan Manfaat Gencatan Senjata
Gencatan senjata memiliki berbagai tujuan dan manfaat, baik dari sisi kemanusiaan maupun strategis:
- Perlindungan Sipil – Memberi waktu bagi warga sipil untuk mengungsi dan menerima bantuan kemanusiaan.
- Diplomasi dan Negosiasi – Menjadi momentum bagi pihak-pihak yang berkonflik untuk melanjutkan dialog damai.
- Reorganisasi Militer – Mendukung perbaikan strategi dan logistik militer.
- Tekanan Internasional – Memberikan ruang bagi masyarakat dan negara lain untuk mendesak gencatan dan perdamaian.
Tantangan dalam Pelaksanaan Gencatan Senjata
Pelaksanaan gencatan senjata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Beberapa tantangan utama adalah:
- Kurangnya Kepercayaan Antarpihak
Ketidakpercayaan memicu pelanggaran karena takut dimanfaatkan. - Aktivitas Kelompok Non-Negara
Kelompok milisi di wilayah konflik bisa melanjutkan serangan, meski pemerintah bersepakat. - Tekanan Politik Internal
Pemerintah sering kali ditekan secara domestik untuk tidak terlihat lemah saat menerima jeda perang.
Momen Menag Nasaruddin Duduk Sejajar dengan Jamaah Lansia hingga Diajak Selfie di Bandara Jeddah
Apa itu gencatan senjata? Secara bahasa, ini adalah penghentian sementara peperangan atas persetujuan kedua pihak yang berperang, sesuai KBBI. Dalam praktik modern seperti konflik Iran–Israel, gencatan senjata bisa menjadi simbol harapan, namun juga mencerminkan kompleksitas dan ketidakpastian geostrategis.