Iran Ancam Tutup Selat Hormuz usai Diserang AS, Apa Efeknya?

Iran Ancam Tutup Selat Hormuz usai Diserang AS, Apa Efeknya?

Terkini | inews | Selasa, 24 Juni 2025 - 02:03
share

JAKARTA, iNews.id - Selat Hormuz adalah jalur laut strategis yang menghubungkan Teluk Persia ke Samudra Hindia. Jalur ini mengangkut sekitar 20–21 juta barel minyak per hari, yang setara dengan hampir 20–30  persen dari total perdagangan minyak global.

Seperti dilansir dari The Guardian, penutupan Selat Hormuz dapat memblokir minyak Timur Tengah dari pasar global, yang pada akhirnya memicu lonjakan harga.

Namun, hingga saat ini, pengangkutan minyak disebut belum terlalu terpengaruh oleh konflik. Berdasarkan data yang dirilis oleh Joint Maritime Information Centre (JMIC) pada Senin (23/6/2025), jumlah kapal yang melewati Selat Hormuz justru meningkat 5 persen dalam sepekan terakhir.

Menurut JMIC yang mengoordinasikan informasi dari angkatan laut internasional, selat tersebut masih tetap terbuka, kendati ada ancaman terhadap lalu lintas laut.

Sementara Lloyd’s List Intelligence yang memantau lalu lintas maritim, menyebut pengisian kapal-kapal di Teluk Persia tetap berlangsung selama akhir pekan. Namun, kapal tanker yang menunggu pengisian di Iran menjaga jarak lebih jauh dari pelabuhan.

Sementara itu, analis Timur Tengah yang pernah menjadi Duta Besar India untuk Arab Saudi dan Yaman, Ausaf Sayeed, menyebut Selat Hormuz juga vital untuk transit 20 persen perdagangan gas alam cair atau LNG.  

Dalam kolomnya di situs West Asia Review, dia menjelaskan gangguan di jalur ini tidak hanya memengaruhi minyak, tapi juga sumber energi lainnya seperti bahan kimia dan LNG, menyebabkan kekacauan pasokan dan lonjakan harga.

Kenaikan harga energi bisa memicu inflasi di berbagai sektor, mulai dari transportasi hingga pangan dan produksi industri.

Penutupan Selat Hormuz dapat memperparah ketegangan politik di kawasan Teluk Persia, berisiko meningkatnya konflik dan ancaman lebih besar.

Sebelumnya, Iran mempertimbangkan semua opsi untuk membalas serangan Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklirnya. Pembalasan bukan hanya dengan kekuatan militer, tapi juga menutup pelayaran internasional.

Parlemen Iran, beberapa jam setelah serangan AS pada Minggu, telah menyetujui penutupan Selat Hormuz, meskipun pemerintah belum membuat keputusan akhir.

"Semua opsi tersedia dan para pemimpin di semua tingkatan sedang mendiskusikan bentuk, cara, dan waktu pembalasan," kata seorang sumber pejabat Iran, kepada kantor berita RIA Novosti, Senin (23/6/2025).

Dia menegaskan, Iran tetap akan membalas serangan AS tanpa ada kekhawatiran dampaknya termasuk serangan berikutnya dari Washington.

Topik Menarik