BEI Beberkan Pendorong Pemulihan IHSG usai Trading Halt hingga Perang Dagang
JAKARTA, iNews.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan sejumlah faktor yang mendorong pemulihan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak terkena trading halt pertama pada Maret hingga kembali menguat ke level 7.000-an di tengah tekanan perang dagang global.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan, pemulihan indeks terjadi secara bertahap setelah sebelumnya sempat terguncang akibat kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS).
IHSG kala itu sempat menginjak di bawah level 6.000, bahkan ke level terendah di kisaran 5.996.
“Sebenarnya kita tahu bahwa IHSG terkoreksi cukup dalam. Pada waktu trading halt pertama tanggal 18 Maret, indeks turun ke 6.223, lalu menyentuh 5.996 pada 8 April,” ujar Iman dalam acara Capital Market Dialogue di Main Hall BEI, Jakarta Selatan, Selasa (17/6/2025).
Meski demikian, indeks komposit disebut mulai menunjukkan tren pemulihan sejak akhir April hingga akhir Mei meski diterpa isu perang dagang pasca-pengumuman tarif resiprokal oleh Presiden AS Donald Trump.
Pergerakan pasar yang sempat sideways, kata Iman, perlahan berubah menjadi tren penguatan. IHSG tercatat menyentuh level 7.176 pada 26 Mei 2025.
“IHSG naik hampir 1.200 poin dari titik terendahnya pada periode pasca-tarif,” ucapnya.
Iman menyebut pemulihan ini menunjukkan bahwa faktor fundamental pasar yang kuat mampu menjaga indeks dari tekanan eksternal.
Dia juga menekankan krisis akibat tensi dagang global memberikan pelajaran penting bagi pasar modal nasional. Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu pasar dengan laju pemulihan tercepat, baik secara regional maupun global.
Bursa saham di Indonesia berhasil menempati posisi kedua sebagai pasar dengan rebound tercepat di ASEAN, dan posisi kelima secara global.
Iman berharap, tren pemulihan ini dapat dijaga ke depannya dengan kolaborasi yang kuat antara otoritas, pelaku usaha, dan investor institusi maupun ritel.
“Kami percaya bahwa sinergi yang terjadi antara seluruh pemangku kepentingan, berhasil menjaga stabilitas pasar pada masa krisis,” ucap Iman.