8 Juta Peserta Ikut Cek Kesehatan Gratis, Penyakit Terbanyak Hipertensi hingga Diabetes
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 8 juta peserta mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sejak diluncurkan 10 Februari 2025 atau 4 bulan lalu. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan penyakit terbanyak yang berhasil terdeteksi yakni hipertensi, diabetes, serta masalah gigi dan mulut.
Data itu menunjukkan satu dari lima peserta mengalami hipertensi. Sedangkan sebanyak 5,9 persen peserta menderita diabetes, dan setengah peserta mengalami masalah gigi dan mulut.
Selain itu, Obesitas sentral juga mendapat perhatian khusus, dengan prevalensi 50 persen pada perempuan dan 25 persen pada laki-laki dari seluruh peserta CKG
"Dari pemeriksaan yang dilakukan di 9.552 puskesmas di 38 provinsi terungkap tiga masalah kesehatan utama yakni hipertensi, diabetes melitus, dan gangguan kesehatan gigi," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Prita Laura, dikutip Sabtu (14/6/2025).
Dia menuturkan, CKG ditargetkan menjangkau 280 juta peserta dalam lima tahun. Pada tahun pertama, program ini menargetkan 60 juta orang, dengan rencana anggaran sebesar Rp4,7 triliun dari APBN 2025.
“Anggaran sebesar ini setara dengan pembangunan infrastruktur vital di negara maju. Di Swedia atau Finlandia, jumlah tersebut cukup untuk mendanai operasional transportasi publik kota selama satu tahun penuh,” ujarnya.
Prita mengatakan, Indonesia menghadapi beban besar dari penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan gagal ginjal. Penyakit itu menyumbang lebih dari 500.000 kematian per tahun.
Maka, deteksi dini melalui CKG menjadi langkah penting untuk mencegah kondisi kronis yang mahal dan sulit ditangani.
“CKG dirancang sebagai hadiah ulang tahun dari negara. Setiap warga berhak mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis yang nilainya bisa mencapai lebih dari Rp1 juta jika dilakukan secara mandiri agar dapat mendeteksi dini risiko kesehatan yang dihadapinya,” ujar Prita.
Namun pada perkembangannya, antusiasme masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatan semakin tinggi, maka Kementerian Kesehatan membuka program CKG bagi komunitas. Organisasi kemasyarakatan, badan usaha milik negara, perusahaan swasta bahkan kelompok hobi pun sekarang sudah, sedang dan akan menikmati CKG bersama.
“Kolaborasi nyata antara puluhan ribu Puskesmas, ratusan dinas kesehatan, Kementerian Kesehatan, dan Kabinet Merah Putih yang solid. Semua anggota kabinet terlibat aktif mempromosikan CKG,” ujar Prita.
Dia menuturkan, program CKG Sekolah akan diluncurkan mulai Juli 2025. Program ini menargetkan 50 juta siswa di seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Partisipasi tertinggi berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, yang menyumbang sekitar 60 persen total peserta. Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyatakan kunci keberhasilan daerahnya dalam tingginya partisipasi masyarakat di program CKG karena inovasi program daerah Speling atau Dokter Spesialis Keliling.
Diluncurkan pada 4 Maret 2025, Program Speling fokus pada layanan kesehatan yang menghadirkan berbagai dokter spesialis, langsung ke desa-desa, terutama di wilayah miskin. Pemeriksaan dilakukan di balai desa, sehingga warga tidak perlu pergi jauh ke puskesmas atau rumah sakit.