Anies Ingatkan Hal Ini ke Orang Tua agar Potensi Anak Tumbuh Optimal
JAKARTA, iNews.id – Anies Baswedan mengingatkan pentingnya membangun lingkungan belajar yang menyentuh hati dan berpihak pada anak. Sebab, hal itu bisa mendukung anak tumbuh dengan optimal.
Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan IM Goes to School di Sekolah Nizamia Andalusia dengan tema “Inspirasi Pembelajaran dari Rumah hingga Sekolah” pada Jumat (13/6/2025). Acara ini menjadi ajang kolaboratif antara guru, orang tua, dan siswa untuk menumbuhkan semangat belajar, berpikir kritis, dan berinovasi dalam bidang STEM secara inklusif.
“Pendidikan bukan sekadar angka. Ia adalah proses membentuk manusia seutuhnya—yang mampu bertanya, berpikir, dan memberi dampak,” ujar Anies dikutip Sabtu (14/6/2025).
Eks Rektor Universitas Paramadina ini juga menekankan urgensi pendidikan dalam membentuk daya nalar dan karakter generasi muda. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
“Salah satu cara paling efektif untuk melawan nalar tunggal yang membatasi kebebasan berpikir adalah dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Anak-anak perlu tumbuh dalam ruang belajar yang mendorong mereka untuk bertanya, bukan sekadar menerima," ucapnya.
Ia pun menyoroti pentingnya peran kolaboratif antara rumah dan sekolah. Sebab, tanpa adanya dukungan kedua pihak sulit untuk mengembangkan potensi anak secara maksimal.
“Orang tua dan sekolah harus menjadi satu tim. Bersama-sama, mereka perlu memetakan potensi anak, bukan hanya dalam angka, tapi dalam semangat, minat, dan karakter," unkap Anies.
Anies menyampaikan bahwa tiap keluarga memiliki nilai yang dipercaya, dan tentunya berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melaksanakan 'rapat kerja' dalam rangka menyepakati nilai-nilai yang dijunjung dan diterapkan dalam keluarga.
Dampaknya, anak akan bertumbuh dalam keluarga yang humanis dan menyebabkan rasa aman baginya untuk mengembangkan potensinya.
Sementara itu, acara ini juga menjadi momentum sosialisasi Olimpiade Genomik Indonesia (OGI), kompetisi ilmiah nasional berbasis genomik yang terbuka untuk siswa SD, SMP, dan SMA dari seluruh Indonesia tanpa biaya pendaftaran.
Penyebab Mediasi Gagal Kasus Penganiayaan Pedangdut dan Warga Sampang, gegara Uang Rp25 Juta
Kompetisi ini bertujuan memperluas akses literasi sains secara setara, dan memperkenalkan potensi ilmu genomik sejak dini. OGI membawa pesan bahwa semua anak istimewa dan berhak untuk mengembangkan potensi terbaiknya.
Selain sesi inspiratif, kegiatan juga mencakup praktik edukasi bersama orang tua serta ice breaking interaktif untuk membangun kehangatan antara peserta. Anak-anak dan orang tua bersama-sama mengeksplorasi cara-cara sederhana membelajarkan sains dari kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan ini, Indonesia Mengajar berharap dapat mendorong gotong royong lintas peran orang tua, guru, dan masyarakat untuk membentuk ekosistem belajar yang berpihak pada anak dan siap menjawab tantangan masa depan.