Pemerintah Suplai Ratusan Ribu Liter Air Minum ke Posko Bencana Sumatra Setiap Hari
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah menyiapkan sejumlah infrastruktur air minum di masa tanggap darurat bencana di Sumatra, mulai dari sumur bor, hidran umum, dan pipa mobile. Infrastruktur tersebut ditempatkan di lokasi pengungsian.
“Sarana air minum itu tersebar di 22 kabupaten/kota di daerah terdampak,” kata Direktur Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, Oscar Siagian, dalam konferensi pers update penanganan bencana Sumatera, Minggu (28/12).
Oscar merinci, hidran umum berkapasitas 2.000 liter sebanyak 243 unit; hidran umum berkapasitas 1.000 liter sebanyak 6 unit; toren berapasitas 5.100 liter sebanyak 1 unit; dan toren berkapasitas 550 liter sebanyak 42 unit.
Kemudian, toilet portable sebanyak 55 unit; biority kapasitas 2 meter kubik sebanyak 27 unit; mobil tangki air berkapasitas 4.000 liter sebanyak 41 unit; mobil vakum tinja berkapasitas 4.000 liter sebanyak 3 unit; dan IPA mobile sebanyak 17 unit.
“Jadi, penyaluran air bisa mencapai puluhan ribu sampai ratusan ribu liter per hari ke posko-posko pengungsian,” sambungnya.
Memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, pemerintah juga terus berupaya memperbaiki dan membersihkan sistem penyediaan air minum (SPAM) yang rusak akibat bencana. Agar perbaikannya lebih cepat, Kementerian PU menggandeng personel TNI.
“Di tahap ini kita sudah memulai mengaktifkan SPAM yang terdampak,” ungkap Oscar.
Pemulihan secara sistem, menurut dia, sudah lebih dari 50 persen SPAM sudah diperbaiki. Namun, secara layanan masih di bawah 40 persen. Selain itu, Kementerian PU juga tengah membangun kembali unit air baku, IPAL, dan reservoir.
Sebanyak 73 sistem penyediaan air minum (SPAM) di Aceh terdampak banjir dan longsor. Kerusakan ini menyebabkan 169 ribu pelayanan terganggu di 11 kabupaten/kota. Lalu, di Sumatera Utara sebanyak 46 SPAM terdampak. Menyebabkan 88.000 sambungan rumah di 9 kabupaten/kota terganggu.
Serta, di Sumatera Barat sebanyak 60 SPAM serta 170 lokasi program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) terdampak. Hal ini menyebabkan 285 ribu sambungan terganggu di 13 kabupaten/kota.










