Siapa Putri Xi Jinping yang Dilaporkan Berkuliah di Universitas Harvard?
WASHINGTON, iNews.id - Siapa putri Xi Jinping yang dilaporkan berkuliah di Universitas Harvard? Pernyataan ini mengemuka kembali sejak ramai perseturuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan kampus elite tersebut.
Satu-satunya putri Presiden China Xi Jinping, Xi Mingze, dilaporkan pernah dan masih berkuliah Universitas Harvard. Identitas Mingze dirahasiakan sehingga tak banyak yang tahu bahwa dia anak seorang politikus senior China. Setelah pemerintahan Trump mengumumkan akan mencabut visa pelajar asal China pada Rabu lalu, isu mengenai Mingze kembali mengemuka.
Mingze menamatkan studi bahasa Prancis di Sekolah Bahasa Asing Hangzhou pada 2008, kemudian berkuliah di Universitas Zhejiang, sebelum mendaftar di Universitas Harvard pada 2010. Mingze merupakan nama samaran. Penggunaan nama samaran Mingze dilaporkan sebagai strategi Partai Komunis China untuk melindunginya dari pengawasan AS.
Dia lulus pada 2014 dengan gelar Bachelor of Art di bidang psikologi dan setelah itu pulang ke China.
Namun kemudian muncul kabar bahwa Mingze kembali ke Harvard untuk melanjutkan studi pascasarjana pada 2019.
Bahkan seorang engineer China, Niu Tengyu, pada 2019 dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena diduga membocorkan detail kartu identitasnya di sebuah situs web. Namun para aktivis mengklaim bahwa petugas salah sasaran.
Seorang anggota DPR AS Vicky Hartzler pada 2022 mengklaim Mingze tinggal di AS meski tidak menyertakan bukti kebenarannya. Tidak ada informasi mengenai kehidupan pribadi Mingze hingga status perkawinannya.
Laura Loomer, aktivis Make America Great Again (MAGA), jargon Presiden Donald Trump, mengatakan ada kemungkinan Mingze tinggal di Massachusetts dan mendapat pengawalan dari pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China. Dia siap mengungkap kasus ini dan mengusirnya.
"Komunis tidak pantas berada di negara kita. Saya rasa saya akan menghadapinya melalui video dan bertanya tentang ayahnya," kata Loomer.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio pada Rabu lalu mengumumkan akan mulai mencabut visa pelajar asal China, terutama yang memiliki hubungan dengan Partai Komunis China dan mereka yang menekuni studi bidang-bidang sensitif.
Rubio juga akan memperketat persyaratan bagi pemohon visa pelajar untuk China dan Hong Kong serta merevisi aturannya.










