Tutup Pembekalan Kepala Daerah PDIP, Megawati Beri Arahan Ini
JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri secara resmi menutup pembekalan kepala dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Minggu (18/5/2025). Ia pun memberikan arahan kepada para kadernya.
Megawati menyampaikan sejumlah pesan kepada kepala daerah mulai dari masalah stunting hingga integritas kader PDIP. Pesan itu disampaikan Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo.
“Ibu concern betul pada kualitas SDM mulai sejak ibu mengandung, sehingga stunting bisa dicegah dari awal, kematian ibu melahirkan, dan angka kematian balita dicegah,” ucap Ganjar membeberkan pesan Megawati kepada Kepala Daerah PDIP.
Tak hanya itu, kata Ganjar, Megawati juga berpesan kepada Kepala Daerah PDIP untuk lebih memperhatikan lingkungan di daerahnya masing-masing. Sebab, ancaman perubahan iklim menjadi tantangan tersendiri di era modern saat ini.
Terlebih, perubahan iklim memicu terjadinya bencana alam yang mengancam keselamatan rakyat.
“Ibu concern betul tadi dalam briefing-nya agar perhatian, ‘eh kamu perhatikan global climate change’. Khususnya daerah-daerah pesisir yang cukup berbahaya, maka menanam mangrove menjadi penting, itu perhatiannya,” tutur dia.
Ganjar menjelaskan Presiden ke-5 RI ini juga meminta kepada Kepala Daerah dari PDIP untuk terus melakukan inovasi guna meningkatkan pelayanan publik di daerahnya.
Selain itu, Megawati juga berbicara terkait dengan permasalahan hukum. Ia berpesan kepada kepala daerah untuk memegang teguh integritas dan menaruh perhatian kepada masyarakat.
“Dan ada juga, ‘awas ya, masalah-masalah hukum’. Jadi soal integritas yang mesti dibangun itu sesuatu yang penting yang bisa saya sampaikan di publik, apa yang menjadi concern Ibu,” kata Ganjar.
Eks Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan, komitmen yang dibangun oleh para kepala daerah dari PDIP ini guna menguji loyalitas kepada masyarakat. Apakah bisa memenuhi janji-janji politik yang telah dibangun sebelumnya.
“Karena sebenarnya partai juga punya fungsi kenegaraan kan sebenarnya sebagai bagian dari pilar demokrasi. Maka kalau kemudian sama ya mesti dilaksanakan. Nah, sekarang kita mau pikiran-pikiran ideologis, teknokratis, kita jadikan satu agar kemudian capaiannya terukur,” ucap Ganjar.