Mewah! Ini Penampakan Interior Istana Terbang Boeing 747-8 Hadiah Qatar untuk Trump
JAKARTA, iNews.id - Beredar foto-foto bagian interior pesawat Boeing 747-8 yang akan dihadiahkan Qatar untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Data rinci mengenai pesawat tersebut sudah hilang dari situs web perusahaan penerbangan Swiss, AMAC Aerospace, namun dokumen berisi spesifikasi pesawat setebal 16 halaman masih bisa ditemukan.
Dokumen tersebut membeberkan cetak biru pesawat berikut daftar lebih dari 100 bagian interiornya. Selain itu ada pula penjelasan tentang ruangan-ruangan di dalamnya, termasuk lounge lantai atas, kamar tidur utama, area lounge, dan kantor pribadi.
Jumbo jet tersebut sebelumnya merupakan pesawat pribadi seorang bangasawan Qatar, Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani, yang sudah digunakan selama 10 tahun terakhir. Dia adalah anggota keluarga kerajaan serta termasuk orang terkaya Qatar.
Nomor ekor pesawat sebagaimana difoto saat berada bandara Palm Beach menunjukkan HBJ, inisial dari sang bangsawan.
Dokumen tersebut juga menyertakan foto-foto bagian dalam pesawat berjuluk istana terbang. Trump untuk pertama kali melihat pesawat itu saat diparkir di bandara Palm Beach, Florida, pada Februari lalu.
Salah satu foto, sebagaimana dirilis Semafor, menunjukkan ruangan dengan empat kursi mewah di dek atas. Tampaknya itu adalah ruang untuk melakukan pertemuan. Sementara di belakangnya terdapat sofa.
Foto lain menunjukkan ruang rapat kecil dengan empat kursi mewah saling berhadapan dan meja. Selain itu ada pula lounge dengan sofa tebal yang panjang.
Tidak jelas apakah kondisi terbaru interior dan eksterior pesawat masih sama seperti pada foto atau dokumen yang beredar.
Namun yang jelas Departemen Pertahanan AS (Pentagon) akan melakukan perubahan pada pesawat sesuai standar keselamatan dan keamanan pada Air Force One.
Pesawat Belum Akan Dikirim Saat Ini
Seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi kepada Semafor, hadiah itu belum akan dikirim saat kunjungan Trump ke Qatar pekan ini.
Viral Ahli Waris dan Satpam Proyek di Deltamas Bekasi Bentrok, Diduga terkait Lahan Sengketa
Meski demikian seorang pejabat Qatar mengatakan kepada portal berita AS, Politico, ada kemungkinan Trump bisa menggunakannya untuk sementara tentunya mengusung call sign Air Force One.
Masalahnya, Pentagon membutuhkan waktu untuk merombak pesawat itu, setidaknya untuk memastikan tidak ada perangkat yang bisa membahayakan atau memata-matai aktivitas presiden dan pejabat lainnya.
Hal lain pesawat itu tak memiliki perangkat pengisian bahan bakar di udara yang memungkinkan presiden bisa terus menjalankan pemerintahan tanpa mendarat.
Qatar Siap Batalkan Hadiah untuk Trump
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menegaskan tak ada upaya untuk memengaruhi kebijhakan Trump di balik hadiah tersebut. Qatar juga siap membatalkan pengiriman pesawat jika ada aturan yang dilanggar di balik hadiah pesawat senilai 400 juta dolar AS senilai lebih dari Rp6,6 triliun itu.
"Ini adalah hubungan antarpemerintah. Transaksi tersebut tidak ada hubungannya dengan personal, baik di pihak AS maupun Qatar," kata Sheikh Mohammed, saat kunjungan Trump ke Qatar.
Menurut dia, Qatar dan AS menjalin hubungan sangat baik. Oleh karena itu tak ada alasan untuk membeli pengaruh AS.
Pesawat jumbo jet itu memicu polemik di Washington DC. Para politisi, bukan hanya dari Partai Demokrat tapi juga Republik, menilai hadiah itu berpotensi menimbulkan masalah keamanan dan etika.
Rencananya Trump akan menggunakan pesawat itu sebagai Air Force One, menggantikan sementara pesawat yang ada karena sudah berusia 40 tahun. Dua unit pesawat kepresidenan AS yang baru akan tiba pada 2027, molor 3 tahun dari jadwal semula.