Menkes Tanggapi Kabar Pelaku Bully Dokter Aulia Risma Akan Dipercepat Kelulusannya

Menkes Tanggapi Kabar Pelaku Bully Dokter Aulia Risma Akan Dipercepat Kelulusannya

Gaya Hidup | inews | Senin, 21 April 2025 - 10:40
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kabar viral Dokter PPDS Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Dokter Zara Yupita Azra tersangka pemerasan dan bullying dengan korban Dokter Aulia Risma Lestari akan dipercepat kelulusannya. 

Informasi ini ramai dibahas di X usai akun @bam*** membagikan cuitan dan telah dilihat 2 juta pengguna X. Disampaikan juga dalam cuitan viral ini waktu kelulusan dr Zara.

"Bukannya menskorsing, Fakultas Kedokteran Undip justru akan mempercepat kelulusan Dokter Zara Yupita Azra tersangka pemerasan dan bully Dokter Aulia Rismq Lestari," ungkap laporan akun tersebut, dikutip Senin (21/4/2025). 

Akun tersebut menambahkan informasi, "Harusnya (Dokter Zara) lulus 2026, tapi info yang kami dapat tersangka akan segera lulus di Agustus 2025. Hebat betul kampus ini." 

Usai kabar ini viral, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan tanggapan. Apa katanya? 

"Selama proses pengadilan masih berjalan, bagi senior yang diduga melalukan bullying jangan dilakukan percepatan yang meluluskan dia sebelum waktunya," kata Menkes Budi dalam konferensi pers Kemenkes, Senin (21/4/2025). 

Menkes pun memastikan akan memeriksa lebih lanjut kabar tersebut. Dia menegaskan, pihaknya akan selalu berpihak kepada korban dan menjamin proses pengadilan yang sedang berjalan akan selesai. 

"Kami akan periksa (lebih lanjut), agar dipastikan proses pengadilannya berjalan normal hinggal selesai," ungkapnya. 

"(Untuk pihak kampus) Jangan terburu-buru mengambil keputusan, sedangkan ada peoses pengadilan yang sedang berjalan apalagi hingga menyebabkan dokter PPDS meninggal dunia," tambah Menkes Budi. 

Sebagai informasi, kasus kematian dokter Aulia Risma, dokter PPDS Anestesi Undip, menjadi sorotan publik di pertengahan Agustus 2024. Dokter Aulia ditemukan bunuh diri dan ada faktor tekanan mental begitu besar di balik keputusan mengakhiri hidup tersebut. 

Mendiang Dokter Aulia diduga bunuh diri karena mendapat bully dari para senior dokter PPDS yang menjalani pendidikan spesialis di RS Kariadi. Tak hanya tekanan mental, almarhumah juga dikabarkan diperas sejumlah uang oleh para senior. 

Topik Menarik