Konflik Palestina-Israel Disebut Berakhir jika Tak Ada Campur Tangan Asing 

Konflik Palestina-Israel Disebut Berakhir jika Tak Ada Campur Tangan Asing 

Terkini | inews | Kamis, 9 Mei 2024 - 02:05
share

JAKARTA, iNews.id - Konflik Palestina-Israel hingga saat ini masih terus berlangsung. Konflik ini diprediksi bisa berakhir jika tidak ada campur tangan kekuatan asing seperti Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yang mendukung kekuatan Israel.

Dosen Hubungan Internasional Fisipol UGM, Siti Mutiah Setiawati mengatakan bahwa konflik berkepanjangan Palestina-Israel karena tidak ada kekuatan yang seimbang antara kedua.

Jadi konflik Palestina akan berakhir sebetulnya kalau prediksi dari politik itu bahwa ada kekuatan Palestina dan Israel itu seimbang. Kekuatan ini seimbang, mereka kalau seimbang yaitu mereka akan mencari solusi dengan sendirinya, kata Siti saat diskusi Menerka Masa Depan Palestina secara virtual, Rabu (8/5/2024).

Siti mengatakan Israel yang meskipun negaranya termasuk kecil tetapi dibackup oleh negara besar yaitu Amerika Serikat dan sekutunya. Hal ini menjadi sangat tidak seimbang dengan Palestina.

"Maka kalau tidak seimbang itu ya akan terjadi demikian (perang) terus ya. Kalau kita melihat pada konflik atau perang Gaza, kalau yang terakhir itu dimulai tanggal 7 Oktober 2023, ini sudah 6 bulan. Benarkah Israel itu menang? Benarkah tujuan Israel menghancurkan Hamas sudah hancur, kan tidak ya," katanya.

Sementara, kata Siti, Palestina tidak ada dukungan secara riil seperti halnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang secara terang-terangan meskipun mendukung gencatan senjata. Namun AS juga membantu persenjataan hingga bantuan data untuk Israel.

Seperti Joe Biden membantu persenjataan, membantu uang secara rutin tiap tahun, Joe Biden itu meskipun mendukung gencatan senjata tetapi di lain tidak tetap menyuplai senjata pada Israel, yang membuat konflik ini tidak seimbang. Tapi yang Hamas itu juga tidak hancur ya, ucapnya.



Siti pun menegaskan konflik Palestina-Israel akan berakhir jika tidak ada campur tangan asing. Dia mengatakan biarkan saja Israel itu sendiri tanpa backup, inilah yang menyebabkan Israel semakin kuat dan Palestina semakin lemah.

Solusinya itu kedua belah pihak itu akan berunding ya, katanya.

Siti mengungkapkan alasan perundingan two state solution atau solusi dua negara dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1947 tidak dijalankan secara efektif. Pasalnya, baik Palestina maupun Israel sama-sama tidak mendapatkan wilayah yang diinginkan. Israel pun tidak mendapatkan wilayah yang seperti dijanjikan Tuhan yakni Yudea dan Samaria.

Mereka berunding berunding tetapi tidak membicarakan kemerdekaan Palestina, ya percuma. Secara teori perundingan antara negara penjajah dan yang dijajah itu harus membicarakan Kemerdekaan, pungkasnya.

Topik Menarik