Tak Mau Kasus Jiwasraya dan Garuda Terulang, Wamen BUMN Ungkap Cara Mencegahnya

Tak Mau Kasus Jiwasraya dan Garuda Terulang, Wamen BUMN Ungkap Cara Mencegahnya

Ekonomi | inews | Kamis, 2 Mei 2024 - 17:45
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian BUMN menyiapkan jurus ampuh untuk mencegah kasus seperti mega korupsi PT Jiwasraya dan PT Garuda Indonesia. Menurut Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo hal ini sudah dirancang para pemegang saham.

Tiko, sapaan akrabnya menyapaikan strategi yang dibidik berupa peta jalan (roadmap) 10 tahun dan Rencana Jangka Panjang Pembangunan (RJPP) 5 tahun.

Lalu, melanjutkan program transformasi dan konsolidasi BUMN. Aksi ini diharapkan menjadi ‘mesin’ yang bisa mendorong bisnis perseroan ke depan. Selain itu, memasifkan restrukturisasi atau penyehatan keuangan perusahaan yang ‘sakit-sakitan’. 

Saat ini, hasil dari transformasi berupa pembentukan 12 klaster dengan 40 perusahaan yang terlibat di dalamnya. Dalam konteks ini, terjadi pemangkasan jumlah perseroan yang sebelumnya mencapai 120 perusahaan. 

“Kita harapkan 12 klaster menjadi engine bagaimana kita kedepan mengkonsolidasi dan memastikan bahwa BUMN sehat ke depan, tidak terjadi lagi bom-bom seperti Jiwasraya, Garuda dan sebagainya,” ujar Tiko ditulis Kamis, (2/5/2024). 

“Menghadapi tantangan ke depan, BUMN saat ini menyelesaikan roadmap 10 tahun, Pak Rabin ditugaskan Pak Menteri bagaimana kita memiliki roadmap 10 tahun dan juga memastikan memiliki RJPP 5 tahun,” tutur dia. 

Pemegang saham juga menargetkan restrukturisasi BUMN di sektor infrastruktur dan farmasi rampung tahun ini, sebelum periodisasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) selesai pada Oktober 2024 mendatang. 

Tiko mencatat, ada beberapa perseroan negara yang masih dalam fase penyehatan saat ini. Misalnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk, atau WIKA, PT Indofarma, dan PT Kimia Farma. 

“Saat ini juga masih 2-3 restructuring yang kita sedang jalankan. Sebagai contoh, di karya Waskita, WIKA sedang dalam penyelesaian. Dii farma-farma ada beberapa tantangan seperti Indofarma, Kimia Farma sedang kita selesaikan,” katanya. 

“Harapan saya, di periode Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) akhir Oktober ini semua restructuring BUMN selesai, dan kita tidak meninggalkan lagi permasalahan di masa yang akan datang,” papar Tiko.

Topik Menarik