Harga Beras Deflasi pada April 2024 setelah Inflasi 8 Bulan Berturut-turut

Harga Beras Deflasi pada April 2024 setelah Inflasi 8 Bulan Berturut-turut

Ekonomi | inews | Kamis, 2 Mei 2024 - 12:44
share

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi April 2024 yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) sebesar 0,25 persen secara bulanan atau month-to-month (mtm). Inflasi pada bulan tersebut ternyata lebih rendah jika dibandingkan inflasi bulan Maret 2024 yang bertepatan dengan awal Ramadan. 

"Inflasi pada April 2024 ini juga lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi pada periode lebaran di 3 tahun sebelumnya yaitu pada April 2024, Mei 2022, dan Mei 2021," ujar Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti dalam konferensi pers BPS, Kamis (2/5/2024). 

Amalia menambahkan, hal ini terjadi karena pada April 2024 komponen harga bergejolak mengalami deflasi setelah sebelumnya mengalami tekanan inflasi selama tujuh bulan berturut-turut. Salah satunya komoditas beras dengan andil deflasi sebesar 0,12 persen pada April 2024. 

"Setelah mengalami inflasi delapan bulan berturut-turut sejak Agusus 2023, beras mengalami deflasi pada April 2024. Hal ini tentunya seiring dengan peningkatan produksi beras dan kita lihat dampaknya tingkat inflasi beras terus menurun hingga alami deflasi pada April 2024 sebesar 2,72 persen deflasinya dan memberikan andil deflasi 0,12 persen," katanya. 

Dia menyebut, deflasi beras terjadi di 28 provinsi dimana 1 provinsi harga beras stabil dan 9 provinsi lainnya mengalami inflasi beras.

Amalia menuturkan, selain beras, komoditas lainnya yang juga meredam inflasi pada kelompok makanan minuman dan tembakau diantaranya, cabai merah dengan andil deflasi 0,14 persen, telur ayam ras dengan andil 0,06 persen dan cabai rawit dengan andil deflasi 0,04 persen. 

"Jika dilihat secara historis sepanjang periode Januari 2021 hingga Maret 2024 komoditas cabai merah dan beras mengalami deflasi terdalam pada April 2024," ucapnya. 

Amalia mengungkapkan, meskipun terjadi deflasi pada kelompok makanan minuman dan tembakau, beberapa komoditas pangan masih mengalami inflasi dan menyumbang inflasi pada April 2024. 

"Kalau kita lihat dari 10 komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi, 6 diantaranya adalah komoditas pangan," tuturnya. 

Topik Menarik