Pendapatan Naik, Rugi Garuda Indonesia Turun Jadi Rp1,41 Triliun di Kuartal I 2024

Pendapatan Naik, Rugi Garuda Indonesia Turun Jadi Rp1,41 Triliun di Kuartal I 2024

Ekonomi | inews | Kamis, 2 Mei 2024 - 08:21
share

JAKARTA, iNews.id - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan rugi bersih 87,03 juta dolar AS atau setara Rp1,41 triliun di kuartal I 2024. Torehan ini tercatat turun 20,97 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 110,13 juta dolar AS.

Penurunan rugi bersih perseroan ditopang oleh pertumbuhan pendapatan usaha maskapai pelat merah ini. Perseroan berhasil mengantongi pendapatan usaha sebesar 711,98 juta dolar AS atau setara Rp11,57 triliun, tumbuh 18,07 persen dari periode yang sama tahun 2023 lalu yang sebesar 602,99 juta dolar AS.

Kontribusi peningkatan pendapatan usaha di kuartal I 2024 turut didorong oleh pertumbuhan pendapatan pada lini penerbangan berjadwal sebesar 18,19 persen menjadi sebesar 599,01 juta dolar AS. Adapun, jumlah pendapatan penerbangan berjadwal tersebut merepresentasikan 84,13 persen dari total pendapatan usaha.

Selain itu, pertumbuhan penerbangan tidak berjadwal juga menunjukan potensi yang menjanjikan dengan pertumbuhan mencapai 53,57 persen menjadi sebesar 19,67 juta dolar AS. Di sisi lain, lini pendapatan lainnya juga turut menunjukkan konsistensi pertumbuhan dengan mencatatkan peningkatan sebesar 11,92 persen menjadi 92,28 juta dolar AS.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024 perseroan juga mencatatkan konsistensi peningkatan frekuensi penerbangan menjadi 39,7 ribu penerbangan atau naik 15 persen secara tahunan.

Capaian kinerja positif GIAA juga tak lepas dari upaya perseroan dalam memperkuat fundamental, salah satunya melalui peningkatan kapasitas produksi dan margin.

Upaya tersebut dilakukan perseroan dengan turut memperkuat portofolio bisnis, baik melalui perluasan jaringan penerbangan, peningkatan trafik penumpang, optimalisasi lini pendapatan ancillary , hingga penerapan cost leadership secara berkelanjutan.

Guna mendorong kinerja usaha yang semakin agile dan adaptif dalam mengoptimalkan potensi pendapatannya, ucap Irfan dalam keterangannya dikutip, Kamis (2/5/2024).

Di tahun ini, Irfan mengatakan bahwa perseroan fokus mengoptimalkan pendapatan usaha melalui sejumlah aksi korporasi, di antaranya dengan menargetkan penguatan armada dengan penambahan delapan pesawat, yang terdiri atas empat narrow body jenis Boeing 737-800NG dan empat wide-body jenis Boeing 777-300ER sebanyak dua unit dan Airbus 330-300 sebanyak dua unit.

Pesawat baru tersebut akan datang secara bertahap di sepanjang 2024 untuk memaksimalkan tingkat keterisian penumpang, serta mendukung perluasan jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.

"Dengan fundamen kinerja yang secara bertahap terus menunjukan pemulihan yang konsisten termasuk melalui langkah perbaikan ekuitas yang terukur, kami optimistis tahun 2024 akan menjadi tahun yang monumental dalam langkah akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia, katanya.

Topik Menarik