BMKG Ungkap 9 Fakta Gempa M6,2 di Garut, Nomor 4 Bukan Megathrust

BMKG Ungkap 9 Fakta Gempa M6,2 di Garut, Nomor 4 Bukan Megathrust

Terkini | inews | Senin, 29 April 2024 - 12:12
share

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap sejumlah fakta-fakta terkait gempa bumi berkekuatan M6,2 yang berpusat di Samudra Hindia, Selatan Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024) pukul 23.29 WIB. Gempa ini merusak 267 rumah warga.

Hasil analisis BMKG, terdapat sembilan fakta gempa Garut yang terjadi pada tengah malam tersebut. Dipastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

9 Fakta Gempa Garut M6,2:

1. Berpusat di Barat Daya Garut

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, fakta pertama gempa bumi ini berpusat di laut (Samudra Hindia) pada jarak 156 km arah barat daya Kabupaten Garut. Gempa memiliki kedalaman hiposenter 70 km.

2. Penyebab Gempa

Daryono mengatakan, gempa Garut ini merupakan gempa kedalaman menengah yang dipicu deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia. Lempeng ini tersubduksi di bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa barat dengan mekanisme sumber gempa pergerakan geser-naik (oblique thrust).

3. Gempa Intra Slab

Para ahli lazim menyebut gempa yang terjadi di Garut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake) akibat pecahnya batuan dalam slab lempeng. Salah satu keistimewaan gempa intra slab yakni sanggup meradiasikan guncangan gempa (ground motion) yang lebih dahsyat dari gempa lain dengan sumber lain.

4. Bukan Megathrust

Gempa yang terjadi di Garut dipastikan bukan gempa megathrust. Hal ini dibuktikan dengan data penampang melintang hiposenter (cross-section) yang menunjukkan hiposenter gempa terletak di dalam slab Lempeng Samudra Indo-Australia.

5. Terdapat 1 Kali Gempa Susulan

BMKG mencatat hanya terjadi sekali gempa susulan (aftershock) pascagempa utama 6,2. Kekuatan yakni magnitudo 3,1 yang terjadi pada 27 April 2024 pukul 23.45 WIB.

6. Penyebab Minim Gempa Susulan

Daryono menyebut gempa Garut 'miskin' gempa susulan (lack of aftershock). Hal ini disebabkan karena batuan slab Lempeng Samudra Indo-Australia bersifat homogen, elastis dan tidak mudah rapuh (ductile). 

7. Dampak Gempa

Hasil analisis BMKG, gempa Garut M6,2 dirasakan di sejumlah wilayah. Gempa ini bersifat destruktif karena mengguncang kuat di Tegalbulued, Pamulihan, Sukanagara, Cempaka, Langkaplancar dan Lembang dengan skala intensitas V MMI.

Kemudian gempa juga menimbulkan kerusakan di Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Sukabumi dan Ciamis.

8. Terasa hingga Jatim

Bukan hanya di wilayah Jawa Barat, gempa Garut juga terasa hingga Jawa Timur. Dari analisis hiposenternya, gempa ini memiliki spektrum luas yang mencakup daerah Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, hingga Malang.

9. Tidak Berpotensi Tsunami

Berdasarkan hasil monitoring Tide Gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG) di Pantai Tasikmalaya dan Cilacap tidak menunjukkan adanya anomali muka laut. Gempa Garut M6,2, ini belum mampu menyebabkan gangguan kolom air laut/ tsunami, salah satunya karena hiposenternya yang cukup dalam.

Itulah sembilan fakta gempa Garut M6,2 yang mengguncang Garut, Jawa Barat.

Topik Menarik