X Tolak Hapus Video Pendeta Ditikam, Perseteruan Elon Musk dengan Australia Makin Menjadi

X Tolak Hapus Video Pendeta Ditikam, Perseteruan Elon Musk dengan Australia Makin Menjadi

Berita Utama | inews | Kamis, 25 April 2024 - 13:20
share

SYDNEY, iNews.id - Senator Australia Jacqui Lambie menyebut keputusan Elon Musk yang menolak untuk menghapus video penikaman terhadap pendeta di plaftom media sosial X bisa mendorong orang lain untuk bergabung dengan kelompok teroris.

Pengadilan federal pada Senin lalu menguatkan perintah badan pengawas siber Australia, Komisioner eSafety, terhdaap X untuk menghapus video penikaman tersebut. Serangan yang dilakukan remaja 16 tahun itu terjadi pada 15 April. Gereja Asiria yang menjadi lokasi penikaman menyiarkan langsung acara kebaktian.

Lambie mengatakan, Kepolisian Federal Australia (AFP) mengeluarkan peringatan kepada pengadilan federal bahwa video yang beredar di X bisa digunakan untuk mendorong orang-orang di Australia bergabung dengan organisasi teroris atau melakukan tindakan teroris.

"(Musk) Seharusnya mengenakan celana besar (bertanggung jawab sebagai orang dewasa) dan melakukan hal yang tepat, tapi dia tidak melakukannya karena tidak memiliki kesadaran sosial", kata Lambie, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (25/4/2024).

Sebelumnya Musk menegaskan penolakannya untuk menghapus video tersebut. Tayangan itu sebenarnya sempat dihapus selama beberapa hari untuk pengguna X di Australia, namun tidak di luar negeri. Beberapa pengguna di Australia bisa mengakses video itu di X pada Rabu kemarin.

Miliarder yang juga pemilik Tesla Motor dan SpaceX itu setuju dengan komentar netizen bahwa Lambie harus dipenjara. Dia juga mengamini komentar netizen lain soal undang-undang pembatasan senjata Australia diarahkan untuk menghentikan perlawanan terhadap “pemerintahan fasis”.

Perusahaan platform X juga menegaskan sikapnya untuk menentang perintah menghapus video tersebut dalam sidang pengadilan pada Rabu kemarin. Pengacara X mengatakan, pendeta yang diserang juga sudah mengizinkan agar video tersebut beredar di media sosial.

Konflik ini memicu perdebatan sengit antara Musk dan netizen melawan para pejabat senior Australia, termasuk Perdana Menteri Anthony Albanese, Lambie, serta eSafety. 

Seorang pengguna X yang tidak disebutkan namanya mengunggah pesan bahwa Lambie-lah yang seharusnya dipenjara karena menyensor kebebasan berbicara di X. Musk merespons posting-an itu, "Tentu saja. Dia adalah musuh rakyat Australia".

Musk melanjutkan serangan terhadap pemerintah Australia dengan menyinggung permasalahan lain. Dia mengomentari postingan pengguna X, juga tidak disebutkan identitasnya, namun sudah terverifikasi. Netizen itu menulis, Australia telah melucuti semua senjata warganya pada 1996 sehingga tidak bisa melawan pemerintah fasis.

Musk meresponsnya dengan tanda seru.

X dan Musk berdalih sudah mematuhi perintah penghapusan sementara dengan memblokirnya untuk warga Australia, namun akan mengajukan banding.

Topik Menarik