NASA Temukan Mutasi Bakteri Baru di Luar Angkasa, Bisa Membahayakan Kesehatan Astronot

NASA Temukan Mutasi Bakteri Baru di Luar Angkasa, Bisa Membahayakan Kesehatan Astronot

Terkini | inews | Rabu, 24 April 2024 - 06:05
share

JAKARTA, iNews.id - Peneliti menemukan 13 jenis bakteri yang disebut Enterobacter. Ini terkait dengan infeksi darah di International Space Station (ISS) yang dapat membahayakan kesehatan astronot di dalamnya.

Lingkungan ekstrem di ISS seperti tingkat karbon dioksida yang lebih tinggi, memaksa bakteri untuk bermutasi dan saat terkena mikrogravitasi, bakteri dapat menjadi kebal terhadap antibiotik, sebagaimana dikutip dari Daily Mail.

Bakteri tersebut menumpang astronot ke laboratorium mengorbit dan sekarang para peneliti telah memperingatkan mikrogravitasi dapat memengaruhi kesehatan mereka, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi bakteri tersebut.

Mutasi tersebut menjadikan bakteri tersebut masuk dalam kelompok patogen ESKAPE, bakteri yang merupakan penyebab utama infeksi saat menerima perawatan medis. Bakteri ini telah dikaitkan dengan infeksi parah seperti infeksi darah yang ditemukan pada bayi yang disebut sepsis neonatal.

Infeksi Enterobacter juga dapat menyebabkan sepsis, infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak, dan endokarditis peradangan yang mengancam jiwa yang terjadi pada lapisan dalam ruang dan katup jantung.

Para peneliti pertama kali menemukan mikroorganisme yang hidup di antara para astronot pada 2019 ketika melakukan survei ekstensif terhadap jamur dan bakteri yang hidup di ISS, tapi baru-baru ini mengidentifikasi bakteri utama sebagai E. bugandensis.

Tim mengidentifikasi 13 jenis bakteri di tiga lokasi ISS yakni empat di sistem sirkulasi udara, satu di alat olahraga, dan delapan di kamar mandi laboratorium.

Selama penelitian mereka, para ilmuwan mengambil tiga langkah untuk mengidentifikasi mutasi bakteri tersebut, bukan hanya membandingkan E. bugandensis yang ditemukan di ISS dengan variasi yang ditemukan di Bumi.

Pertama, tim menganalisis bagaimana genom bakteri dan fungsinya berubah selama adaptasi terhadap lingkungan ekstrem luar angkasa sebelum melanjutkan ke langkah kedua di mana mereka mengidentifikasi kelimpahan populasi E. bugandensis di ISS.

Terakhir, mereka mengamati interaksi metabolik bakteri yang bermanfaat bagi mikroorganisme lain, membantu mereka bertahan hidup dan tumbuh.

Temuan penelitian menunjukkan di bawah tekanan, strain yang diisolasi di ISS bermutasi dan menjadi berbeda secara genetik dan fungsional dibandingkan dengan strain di Bumi, bunyi laporan NASA.

Topik Menarik