Bulu Kuduk Komisioner HAM PBB Merinding Dengar Laporan Kuburan Massal di Berbagai RS Gaza

Bulu Kuduk Komisioner HAM PBB Merinding Dengar Laporan Kuburan Massal di Berbagai RS Gaza

Terkini | inews | Selasa, 23 April 2024 - 17:27
share

JENEWA, iNews.id – Komisioner Tinggi HAM PBB, Volker Turk, mengaku ngeri dengan penghancuran fasilitas medis Rumah Sakit Nasser dan Rumah Sakit al-Shifa di Gaza oleh militer Israel. Dia pun menerima laporan tentang kuburan massal berisi ratusan mayat di dua RS tersebut.

Pihak berwenang Palestina melaporkan bahwa mereka menemukan banyak mayat di kuburan massal di sebuah rumah sakit di Khan Younis, pekan ini. Pemandangan mengerikan itu mereka peroleh setelah rumah sakit tersebut ditinggalkan oleh pasukan Israel. Mayat-mayat juga dilaporkan mereka temukan di lokasi RS al-Shifa menyusul operasi pasukan khusus Israel.

“Kami merasa perlu untuk meningkatkan kewaspadaan karena jelas ada banyak jenazah yang ditemukan,” kata Juru Bicara Turk, Ravina Shamdasani, Selasa (23/4/2024).

Dia menuturkan, beberapa mayat ditemukan dalam keadaan tangan terikat. Dia pun menegaskan bahwa temuan tersebut sudah pasti mengindikasikan adanya pelanggaran serius terhadap hukum hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter internasional. “Ini perlu diselidiki lebih lanjut,” ujarnya.

Shamdasani mengatakan, Kantor Hak Asasi Manusia PBB sedang berupaya untuk menguatkan laporan para pejabat Palestina yang menyebutkan bahwa 283 mayat ditemukan di RS Nasser dan 30 lagi di RS al-Shifa. Menurut laporan itu, jenazah-jenazah tersebut dikuburkan di bawah tumpukan sampah. Di antara mereka ada perempuan dan orang lanjut usia (lansia).

Turk, yang menyampaikan pidatonya di PBB melalui Shamdasani, juga mengecam serangan Israel di Gaza dalam beberapa hari terakhir. Menurutnya, serangan zionis itu telah menewaskan sebagian besar perempuan dan anak-anak Palestina di wilayah itu.

Dia juga kembali memperingatkan dampak dari serangan besar-besaran yang direncanakan Israel di Rafah. Menurut Turk, serangan semacam itu dapat menyebabkan kejahatan yang lebih kejam lagi di Gaza.

Topik Menarik