Rupiah Melemah, Ibu Rumah Tangga hingga Pelaku UMKM Terdampak

Rupiah Melemah, Ibu Rumah Tangga hingga Pelaku UMKM Terdampak

Ekonomi | inews | Sabtu, 20 April 2024 - 19:44
share

JAKARTA, iNews.id - Konflik yang makin memanas di Timur Tengah dapat membuat nilai tukar rupiah terpuruk dan bisa berdampak khususnya kepada perempuan. Kepala Center of Digital Economy and SMEs Indef, Eisha Maghfiruha menuturkan, dampak ini ke perempuan ini bisa dari dua sisi, yakni ibu rumah tangga sebagai konsumen dan dari pelaku usaha sebagai UMKM.

"Kalau kita lihat dari konsumen, sebagai ibu rumah tangga juga, melihat adanya kenaikan kurs atau rupiah terhadap dolar yang meningkat pasti memberikan dampak terhadap biaya pengeluaran yang lebih besar terutama jika memang kita adalah konsumen yang tergantung dengan impor," ujar Eisha dalam Diskusi Publik Ekonom Perempuan INDEF secara daring, Sabtu (20/4/2024).

Eisha menambahkan, hal itu karena di dalam komponen bahan-bahan pokok itu terdapat juga barang-barang yang didapatkan dari impor.

"Contohnya beras ada porsi yang kita diimpor, kemudian tempe, soy bean-nya dari juga merupakan impor dan lain-lain, kalau untuk ibu-ibu kalau harga di pasar naik pasti kan teriak-teriak ya," tuturnya.

Kemudian, dari sisi UMKM juga pasti sama halnya dengan industri atau sektor usaha yang lainnya bahwa kenaikan harga-harga input, itu memberikan dampak terhadap biaya produksi.

"Namun kalau kita lihat dari historis bahwa di 97 ketika nilai tukar itu sangat tinggi justru yang bertahan itu UMKM, justru waktu itu mungkin UMKM yang banyak menggunakan alokasi sumber daya dalam negeri, dia mengolah bahan-bahan sumber daya di dalam negeri," katanya.

Semakin majunya UMKM Indonesia, menurut Eisha, saat ini terlihat bahwa border openers semakin tinggi. Menurutnya, UMKM sekarang juga banyak yang menggunakan input atau menjual trading, seperti reseller dari barang-barang luar negeri.

"Jadi depresiasi bisa memberikan dampak ke biaya produksi sehingga ujungnya pasti harga-harga produknya akan meningkat kalau tidak bisa menahan biaya beban produksi," ucapnya. 

Topik Menarik