AS Umumkan Sanksi Baru untuk Iran, Apa Saja?

AS Umumkan Sanksi Baru untuk Iran, Apa Saja?

Terkini | inews | Jum'at, 19 April 2024 - 06:08
share

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mengumumkan sanksi terbaru untuk Iran terkait serangan ke wilayah Israel pada 13-14 April lalu. Sanksi menargetkan produksi drone kamikaze Iran yang dgunakan dalam serangan tersebut.

Presiden AS Joe Biden mengatakan sanksi dari negaranya baru awalan. Para pemimpin G7, kata dia, bersatu guna meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Iran.

Sanksi tersebut menargetkan para pemimpin dan entitas yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam, Kementerian Pertahanan Iran, serta program rudal dan drone pemerintah Iran yang memungkinkan terjadinya serangan kurang ajar ini, kata Biden, dalam pernyataan tertulisnya, dikutip dari Reuters, Jumat (19/4/2024).

Departemen Keuangan AS menyatakan telah menargetkan 16 orang dan dua entitas. Mereka dituduh berperan dalam memproduksi drone Iran. Salah satu yang dijatuhi sanksi adalah produsen mesin yang digunakan oleh drone Shahed.

Entitas lain yang juga menjadi sasaran adalah tiga anak perusahaan yang penjual mobil Iran, Bahman Group. Kelompok ini disebut mendukung Korps Garda Revolusi Islam Iran.

Departemen Perdagangan AS juga menerapkan kontrol baru untuk membatasi akses bagi Iran terhadap teknologi, seperti mikroelektronika tingkat komersial dasar.

Selain AS, Inggris juga mengumumkan telah menjatuhkan sanksi terhadap Iran setelah berkoordinasi dengan AS.

Tindakan Iran tidak bisa diterima. (Ini) adalah pesan kepada Israel bahwa kami ingin memainkan peran dalam memiliki strategi terkoordinasi menghadapi agresi Iran,, kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, David Cameron, di sela-sela pertemuan para menlu anggota G7.

Pemerintah Inggris memberikan sanksi kepada tujuh individu dan enam entitas, termasuk Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iram dan Kepala Staf Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam.

Iran sebelumnya menegaskan, serangan melibatkan 320 rudal dan drone ke Israel merupakan pembalasan atas gempuran terhadap kantor konsulatnya di Damaskus, Suriah, pada 1 April. Serangan itu menewaskan 12 orang, termasuk tujuh perwira Garda Revolusi Iran.

Sementara itu Israel menegaskan akan melakukan pembalasan atas serangan Iran, namun tak memberikan rincian waktunya.

Seorang komandan senior Garda Revolusi Iran mengatakan, militetnya bisa saja menggunakan senjata nuklir jika kondisi mengharuskan. Dia tak segan-segan meninjau kembali 'doktrin nuklir' menyusul ancaman Israel.

Topik Menarik