Google Pecat 28 Karyawan karena Protes Proyek Triliunan Rupiah untuk Israel

Google Pecat 28 Karyawan karena Protes Proyek Triliunan Rupiah untuk Israel

Terkini | inews | Kamis, 18 April 2024 - 19:14
share

NEW YORK, iNews.id – Google dilaporkan memecat 28 karyawannya karena menentang Project Nimbus, proyek yang digarap oleh raksasa teknologi Amerika itu untuk Israel. Kabar tersebut diungkapkan oleh media AS, Kamis (18/4/2024), dengan mengutip juru bicara perusahaan dan para karyawan Google.

Menurut laporan The New York Times (NYT), para karyawan tersebut ikut ambil bagian dalam aksi protes terhadap proyek Google yang bernilai 1,2 miliar AS (lebih dari Rp19,4 triliun) itu. Proyek itu bertujuan untuk memasok layanan komputasi awan (cloud computing) kepada Pemerintah Israel. 

Pada Selasa (16/4/2024), sembilan karyawan Google ditangkap atas tuduhan masuk tanpa izin setelah melakukan aksi duduk melawan Project Nimbus di kantor Google yang berada di New York dan juga di Sunnyvale, California.

“Menghalangi pekerjaan karyawan lain secara fisik dan mencegah mereka mengakses fasilitas kami jelas merupakan pelanggaran terhadap kebijakan kami, dan merupakan perilaku yang sama sekali tidak dapat diterima,” kata juru bicara Google seperti dikutip NYT.

Para karyawan Google yang memimpin aksi mogok itu diketahui berafiliasi dengan gerakan No Tech For Apartheid. Kelompok tersebut menentang keras genosida oleh Israel terhadap rakyat Palestina. Uniknya, gerakan tersebut justru sebagian diinisiasi oleh anggota komunitas Yahudi Amerika.

Para pegawai Google itu mengkritik pemecatan mereka tersebut. Mereka menilai kebijakan itu sebagai tindakan pembalasan terang-terangan oleh Google.

“Para pekerja Google mempunyai hak untuk melakukan protes secara damai mengenai syarat dan ketentuan kerja kami,” ungkap para karyawan itu dalam sebuah pernyataan.

Menurut NYT, beberapa pekerja yang dipecat oleh Google malah diduga tidak ikut serta dalam aksi mogok tersebut.

Project Nimbus diumumkan pada 2021. Proyek bernilai belasan triliun rupiah itu bertujuan untuk menyediakan perangkat lunak cloud kepada kementerian-kementerian Israel. 

Beberapa karyawan Google dilaporkan menyatakan keprihatinannya bahwa perusahaan tempat mereka bekerja malah membantu militer Israel. Namun, seorang juru bicara Google mengatakan, Project Nimbus tidak ditujukan untuk pekerjaan-pekerjaan yang bersifat sangat sensitif, rahasia, atau militer yang terkait dengan senjata atau badan intelijen.

Topik Menarik