Menakar Peluang DEWA Tembus Indeks MSCI
IDXChannel - Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dinilai berpeluang masuk dalam radar indeks global MSCI, seiring dengan meningkatnya ukuran kapitalisasi pasar dan likuiditas perdagangan sahamnya.
Dalam riset Samuel Sekuritas Indonesia yang terbit pada 5 Desember 2025, DEWA dinilai memenuhi sebagian besar kriteria untuk masuk ke MSCI Indonesia Small Cap, bahkan berpotensi menuju MSCI Indonesia Global Standard (Big Cap) dalam skenario yang lebih agresif.
Samuel Sekuritas mencatat, dari sisi struktur kepemilikan, free float DEWA saat ini mencapai 56,9 persen, jauh melampaui ambang batas minimum MSCI sebesar 15 persen.
Dengan struktur tersebut, DEWA hanya perlu menjaga harga saham tetap berada di atas Rp190 per saham agar memenuhi syarat kapitalisasi pasar free float-adjusted minimal USD315 juta (Rp5,2 triliun) untuk masuk ke MSCI Indonesia Small Cap.
Pada posisi saat ini, kapitalisasi pasar free float-adjusted DEWA telah mencapai sekitar USD593 juta atau setara Rp9,8 triliun, hampir dua kali lipat dari batas minimum yang dipersyaratkan.
Dari sisi likuiditas, saham ini juga tergolong aktif diperdagangkan, dengan rata-rata nilai transaksi harian (ADTV) 12 bulan terakhir sebesar USD7,8 juta (Rp128,7 miliar) per hari, jauh di atas ketentuan MSCI Small Cap sebesar USD1,5 juta per hari.
Jika DEWA resmi masuk ke dalam MSCI Indonesia Small Cap Index, Samuel Sekuritas memperkirakan potensi aliran dana asing (foreign inflow) berada di kisaran USD18-30 juta, atau setara Rp300-500 miliar.
Sementara itu, peluang yang lebih besar terbuka apabila DEWA mampu menembus segmen indeks global MSCI Indonesia Global Standard atau Big Cap.
Untuk memenuhi kriteria ini, harga saham DEWA perlu naik hingga sekitar Rp1.320 per saham, yang setara dengan kapitalisasi pasar free float-adjusted sekitar USD1,9 miliar atau Rp31,3 triliun.
Dari sisi likuiditas, saham DEWA dinilai tidak menghadapi kendala karena ADTV saat ini telah melampaui ambang batas MSCI Global Standard sebesar USD2,5 juta per hari.
Dalam skenario tersebut, potensi foreign inflow diperkirakan jauh lebih signifikan, yakni mencapai USD180-300 juta atau setara Rp3-5 triliun, seiring dengan masuknya dana dari investor institusional global yang mereplikasi indeks MSCI.
Samuel Sekuritas juga mengingatkan, peluang inklusi DEWA sangat bergantung pada momentum peninjauan indeks MSCI yang dilakukan secara berkala.
MSCI menggelar quarterly review pada Februari, Mei, Agustus, dan November, serta semi-annual review yang lebih komprehensif pada Mei dan November.
Peninjauan berikutnya dijadwalkan berlangsung pada 10 Februari 2026, dengan tanggal efektif pada awal Maret 2026.
MSCI adalah penyedia indeks global yang menjadi acuan utama investor institusi dunia. Masuknya sebuah saham ke indeks MSCI penting karena bisa menarik arus dana asing, meningkatkan likuiditas, serta memengaruhi sentimen dan harga saham terkait. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.










