Perbandingan PBV 9 Saham Emas di Bursa, Mana yang Paling Mahal?

Perbandingan PBV 9 Saham Emas di Bursa, Mana yang Paling Mahal?

Ekonomi | idxchannel | Rabu, 10 Desember 2025 - 18:04
share

IDXChannel—Simak perbandingan PBV saham emas. Terdapat sejumlah emiten yang berkaitan dengan komoditas emas di Bursa Efek Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan harga seiring kenaikan harga emas dunia. 

Berdasarkan catatan Tradingeconomic (10/12/2025), sejak awal Januari tahun ini hingga 10 Desember, harga emas dunia mencatatkan pertumbuhan sebesar 59,80 persen. Pada 2 Januari, emas masih dijual di harga USD2.685 dan kini harganya sudah tumbuh dua kali lipat. 

Harga saham perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas penambangan dan perdagangan emas, baik dalam bentuk logam mulia ataupun perhiasan, menyusul pergerakan harga emas dunia. 

Perbandingan PBV Saham Emas di Bursa 

Pertumbuhan harga tertinggi secara year to date terjadi pada PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dengan kenaikan harga sebesar 465,57 persen. Pada awal tahun, ARCI diperdagangkan di harga Rp244 per saham. 

Lalu pada 10 Desember 2025, ARCI ditutup di harga Rp1.380 per saham. Dengan harga pasar ini, ARCI mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp34,37 triliun. Disusul oleh PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dengan pertumbuhan harga 345,12 persen. 

Yakni dari Rp328 per saham pada awal Januari, kini ditutup di harga Rp1.460 per saham. Dengan harga terkininya, valuasi emiten produsen perhiasan dan toko emas ini mencapai Rp6,72 triliun. 

Berikut ini adalah urutan pertumbuhan harga saham emas di bursa efek dari persentase tertinggi ke terendah: 

  • ARCI 465,57 persen (Rp244 > Rp1.380)
  • HRTA 345,12 persen (Rp328 > Rp1.460)
  • BRMS 143,78 persen (Rp402 > Rp980) 
  • PSAB 125,41 persen (Rp244 > Rp550)  
  • ANTM 89,64 persen (Rp1.545 > Rp2.930) 
  • MDKA 42,95 persen (Rp1.595 > Rp2.280) 
  • EMAS 23,61 persen (Rp3.600 > Rp4.450) 
  • UNTR 16,73 persen (Rp25.700 > Rp30.000) 
  • AMMN -25,66 persen (Rp8.475 > Rp6.300) 

Dari 10 emiten di atas, tujuh saham di antaranya adalah perusahaan yang fokus utama bisnisnya terletak pada penambangan dan produksi emas. Yakni ARCI, HRTA, BRMS, PSAB, ANTM, EMAS, dan AMMN.

PT Amman Mineral Internasional adalah satu-satunya saham emas yang justru mencatatkan penurunan harga secara year to date. 

Meskipun ARCI mencatatkan pertumbuhan harga tertinggi, emiten ini bukanlah saham emas dengan PBV tertinggi. Justru PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) yang mencatatkan rasio harga terhadap nilai buku paling tinggi. 

Dengan harga pasar Rp4.450 per saham dan nilai buku 398,40 per saham, rasio price to book value (PBV) mencapai 11,17. Artinya saham ini dijual 11,17 kali lebih mahal dibanding nilai bukunya. 

Pada urutan kedua ada PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dengan harga pasar Rp980 per saham dan nilai buku 145,85 per saham, BRMS kini dijual lebih mahal 6,72 kali lebih mahal dari nilai bukunya.

Sebagai pengingat, nilai buku mencerminkan nilai aset bersih perusahaan pada tiap lembaran saham yang dimiliki investor. PBV adalah salah satu acuan yang digunakan investor untuk mengukur harga wajarnya. 

Saham dengan PBV di bawah 1 berarti tengah diperdagangkan di bawah harga wajarnya. Sebaliknya, saham dengan PBV di atas 1 berarti tengah diperdagangkan di atas harga wajarnya. 

Dalam hal ini, di deretan saham emas di bursa, EMAS adalah saham dengan harga pasar tertinggi bila dibandingkan harga wajarnya. ANTM yang merupakan produsen logam mulia terbesar di Indonesia, sahamnya masih dijual dua kali lebih mahal dari harga wajarnya. 

Relatif lebih rendah bila dibandingkan PBV saham EMAS yang mencapai 11,17 kali. Berikut ini adalah daftar PBV saham emas di bursa per 10 Desember 2025: 

  • EMAS 11,17x
  • BRMS 6,72x
  • ARCI 6,08x
  • AMMN 5,57x
  • MDKA 3,79x
  • PSAB 2,65x
  • HRTA 2,39x 
  • ANTM 2,08x
  • UNTR 1,15x

Dalam daftar ini, UNTR mencatatkan PBV terendah, dapat dianggap sebagai saham ‘termurah’ dari perbandingan harga pasar dengan nilai bukunya. Namun PT United Tractors Tbk (UNTR) menjalankan bisnis pertambangan emas melalui anak usahanya. 

Usaha utama UNTR bukanlah pertambangan emas, melainkan penjualan alat berat pertambangan. Sama halnya PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang menjalan bisnis pertambangan emasnya lewat PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) selaku anak usaha. 

Itulah informasi singkat tentang perbandingan PBV 9 saham emas di bursa. 


(Nadya Kurnia)

Topik Menarik