Reli Saham Grup Bakrie, Analis Soroti DEWA, BUMI, hingga VKTR

Reli Saham Grup Bakrie, Analis Soroti DEWA, BUMI, hingga VKTR

Ekonomi | idxchannel | Selasa, 9 Desember 2025 - 12:34
share

IDXChannel – Reli saham-saham Grup Bakrie, yang sebagian juga dimiliki Grup Salim, dinilai masih memiliki tenaga di tengah serangkaian aksi korporasi dan prospek bisnis yang membaik mendorong minat investor sepanjang tahun ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan sesi I, Selasa (9/12/2025), saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melambung 9,17 persen ke Rp500 per unit, usai sempat menyentuh Rp510 per unit, level tertinggi dalam lebih dari 15 tahun.

Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) juga meningkat 7,94 persen ke level Rp272 per unit, berada di level tertinggi sejak 2018 silam.

Kemudian, saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) terkerek 8,64 persen menjadi Rp8,64 persen dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) naik tipis 0,52 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai pergerakan saham Grup Bakrie seiring dengan reli saham-saham konglomerasi sepanjang 2025.

Ia menambahkan, tiap emiten dalam grup tersebut membawa potensi fundamental yang menarik.

“Salah satunya ada DEWA yang akan melakukan convertible bonds, kemudian akan mendapat project yang cukup besar dibanding tahun-tahun sebelumnya, terutama dari BUMI,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).

Michael melanjutkan bahwa kondisi BUMI juga tengah menuju perbaikan struktur keuangan. “Kemudian kita ketahui juga BUMI yang saat ini dalam proses menuju kuasi reorganisasi, sehingga pencatatan utang di balance sheet akan menjadi baik,” katanya.

Dari sisi teknikal, ia menilai prospek DEWA masih terbuka. Menurutnya, pola penguatan yang terbentuk memberi ruang kenaikan lanjutan.

“Secara teknikal DEWA masih memiliki potensi upside yang cukup menarik, menyusul rally base rally yang terjadi dengan penembusan angka 500,” tutur Michael. Ia memperkirakan level berikutnya berada di sekitar 600.

Untuk BUMI, Michael melihat area support dan target yang jelas pada grafik mingguan. “Sementara untuk BUMI, dari weekly technical, memiliki support di 266 dan target ke 300,” imbuh dia.

Michael juga menyoroti pergerakan VKTR yang sempat melaju cepat sebelum terkena suspensi. Ia melihat pola yang terbentuk masih menunjukkan momentum lanjutan.

“Saya juga memperhatikan potensi dari VKTR yang pergerakan harga sesuai dengan syarat parabolic curve. Namun, sayangnya suspensi BEI menahan laju pergerakan saham ini,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menilai VKTR masih berada dalam fase impulsif yang kuat. “Dari rally yang bergerak tanpa konsolidasi hingga angka 750, maka VKTR masih berada dalam wave 3 dari Elliot Wave,” kata Michael.

Ia menambahkan, puncak wave ketiga berpotensi berada di kisaran 1.000 hingga 1.200, sementara target akhir pola tersebut mengarah hingga wave kelima.

Berbeda, sejumlah saham Bakrie lainnya mengalami aksi ambil untung (profit taking) hingga siang ini, seperti ENRG yang terkoreksi 2,10 persen ke Rp1.400 per unit, VKTR yang minus 1,40 persen ke Rp705 per unit, dan ALII yang tergerus 1,46 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Topik Menarik