RI-Italia Jajaki Kerja Sama Kembangkan Teknologi Industri Logam Nasional
IDXChannel - Indonesia dan Italia tengah menjajaki kerja sama dalam mengembangkan teknologi industri logam nasional. Sebab, industri ini merupakan sektor prioritas yang harus diperkuat untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza yang baru saja melakukan kunjungan resmi ke fasilitas produksi milik perusahaan teknologi Tenova S.p.A di Castellanza, Italia.
Menurutnya, kerja sama dengan Tenova sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) yang segera diluncurkan Kementerian Perindustrian.
"Saya berkesempatan berdiskusi dengan Tenova S.p.A, sebuah perusahaan teknologi industri global yang menjadi pemain kunci pada hampir seluruh rantai proses industri metalurgi, mulai dari pengolahan bahan mentah, instalasi reduksi, electric arc furnace, submerged arc furnace, hingga berbagai teknologi downstream seperti heat treatment furnace, strip processing line, dan cold rolling mill," ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (6/12/2025).
Selanjutnya, Faisol juga meninjau fasilitas produksi Tenova yang telah dilengkapi CNC machine tools modern dan berbagai lini perakitan peralatan berat untuk industri baja. Dia menegaskan, penguasaan teknologi wajib dilakukan apabila Indonesia ingin memasuki era industrialisasi lanjutan.
"Saya mengajak Tenova dapat menjadi mitra strategis di bidang logam melalui pengembangan riset, inovasi dan roadmap dalam penguatan hilirisasi industri logam, efisiensi energi, dan pengurangan emisi termasuk pengembangan komponen industri pertahanan nasional," ujarnya.
Menurut dia, arah pembangunan industri nasional tidak hanya bertumpu pada skala, tetapi juga kualitas dan keberlanjutan, di mana Indonesia tidak hanya akan membangun industri yang besar, tetapi industri yang maju, hijau, dan berdaya saing global.
Pada kesempatan yang sama CEO Tenova Roberto Pancaldi menyambut baik peluang penguatan kerja sama. Dia menyatakan Tenova berkomitmen mendukung upaya Indonesia dalam menciptakan industri baja yang lebih ramah lingkungan.
"Kami berterima kasih atas kunjungan ini. Tenova berharap pemerintah Indonesia terus mendukung upaya kolaboratif kami bersama Tata Metal Lestari untuk mendorong terciptanya baja yang lebih ramah lingkungan sesuai misi keberlanjutan kami," ujar Pancaldi.
Perlu diketahui, PT Tata Metal Lestari (TML) tengah menambah kapasitas produksi melalui pembangunan fasilitas Continuous Galvanizing Line (CGL) 2 di Sadang, yang menggunakan teknologi utama dari Tenova. Teknologi ini diklaim mampu meningkatkan efisiensi termal, menurunkan emisi, dan memperkuat hilirisasi baja nasional.
GM Manufacturing TML Rendra Fernanda menyebut pihaknya fokus pada kualitas dan efisiensi.
"Fokus kami bukan sekadar meningkatkan tonase produksi, tetapi memastikan kualitas dan jumlah emisi yang dihasilkan semakin baik dan efisien," ujarnya.
(Dhera Arizona)










