Pertemuan Prabowo-Putin Hasilkan Kerja Sama Tujuh Sektor Ekonomi Strategis
IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama ekonomi strategis dengan Federasi Rusia dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Kamis (19/6/2025).
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari kunjungan resmi Prabowo ke Rusia sekaligus keikutsertaannya sebagai tamu kehormatan di ajang St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.
Dalam pertemuan hangat dan bersahabat itu, Prabowo menyampaikan apresiasi atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia di BRICS dan menekankan kemajuan signifikan dalam hubungan bilateral, khususnya di bidang ekonomi.
“Saya mengikuti perkembangan, banyak kemajuan di berbagai bidang. Ekonomi membaik, hubungan ekonomi kita. Kerja sama di banyak bidang juga sangat baik. Dan perjanjian-perjanjian kita ikut serta dalam Eurasian Free Trade juga berjalan dengan sangat baik. Jadi terima kasih Presiden Putin. Banyak sekali kemajuan dalam hubungan ini,” ujarnya dalam keterangan resmi Kemenko Bidang Perekonomian, Minggu (22/6/2025).
Presiden Putin menyatakan, hubungan Rusia–Indonesia berkembang secara konsisten dan memiliki banyak prospek kerja sama.
“Volume perdagangan naik. Kami ada banyak perspektif di berbagai bidang, termasuk pertanian, penjelajahan luar angkasa, dan energi. Kerja sama di bidang militer dan teknis. Kami ada banyak peluang dan kapasitas untuk berkembang," ujar dia.
Melalui pertemuan ini, Indonesia dan Rusia menunjukkan komitmen kuat untuk memperdalam hubungan ekonomi yang lebih luas dan inklusif, sejalan dengan peran strategis keduanya di kawasan Global South dan dalam BRICS.
Pertemuan kedua kepala negara membahas sejumlah sektor ekonomi strategis sebagai berikut:
1. Perdagangan dan Perjanjian Dagang
Kedua negara sepakat mempercepat implementasi Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I–EAEU FTA) yang telah rampung secara substansial dan ditargetkan ditandatangani tahun ini. Perjanjian ini membuka peluang ekspor baru bagi Indonesia dan meningkatkan arus perdagangan bilateral.
2. Sistem Pembayaran dan Transaksi Mata Uang Lokal (LCT)
Prabowo dan Putin membahas potensi kerja sama sistem pembayaran lintas negara, termasuk pemanfaatan QRIS dan transaksi Local Currency Transaction (LCT) untuk memperlancar perdagangan dan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing pihak ketiga.
3. Energi dan Teknologi Nuklir
Indonesia menyatakan minat memperluas kerja sama di sektor energi, termasuk pengembangan Small Modular Reactor (SMR). Rusia menyambut baik keinginan ini dan mendorong penyelarasan teknis melalui Mutual Recognition Agreement (MRA) sebagai dasar kerja sama lanjutan.
4. Pertanian dan Ketahanan Pangan
Rusia menawarkan kerja sama dalam penyediaan bahan baku pupuk, benih pertanian, dan produk daging ke Indonesia. Sebagai tanggapan, Indonesia mendorong peningkatan ekspor Crude Palm Oil (CPO) ke pasar Rusia untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan neraca perdagangan.
5. Investasi dan Logistik
Diskusi juga diarahkan pada peluang investasi dua arah dan kerja sama logistik, sejalan dengan Indonesia yang tengah membuka diri terhadap investasi asing di sektor pengolahan, energi, dan transportasi.
6. Pariwisata dan Transportasi Udara
Prabowo mengusulkan penambahan frekuensi penerbangan langsung Moskow–Denpasar, di luar rute reguler tiga kali seminggu. Tujuannya untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong lebih banyak kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia.
7. Pendidikan dan SDM
Indonesia menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan jumlah pelajar Indonesia yang dikirim ke universitas di Rusia, sebagai bagian dari kerja sama jangka panjang penguatan SDM dan hubungan antarmasyarakat.
(Dhera Arizona)