Bursa Saham AS Ditutup Bervariasi di Tengah Keputusan The Fed Tahan Suku Bunga

Bursa Saham AS Ditutup Bervariasi di Tengah Keputusan The Fed Tahan Suku Bunga

Ekonomi | idxchannel | Kamis, 19 Juni 2025 - 06:30
share

IDXChannel - Bursa Saham AS atau Wall Street ditutup sedikit lebih rendah setelah Federal Reserve tidak mengubah suku bunga, tetapi mengisyaratkan laju penurunan suku bunga yang lebih lambat karena ketidakpastian dampak kebijakan Presiden Donald Trump termasuk tarif terus mengaburkan prospek ekonomi.

Dilansir dari laman Investing Kamis (19/6/2025), pada pukul 4:00 p.m. ET (20:00 GMT), Dow Jones Industrial Average turun 44 poin, atau 0,1 persen, S&P 500 turun 0,04 persen, dan NASDAQ Composite naik 0,1 persen. 

Fed mempertahankan suku bunga, tetapi memangkas penurunan suku bunga untuk tahun depan The Fed dan akan mempertahankan suku bunga tetap dalam kisaran 4,25 persen-4,50 persen. Fed juga mengisyaratkan kecenderungan agresif setelah memperkirakan lebih sedikit penurunan tahun depan di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan yang melambat dan inflasi yang lebih cepat.  

Anggota Fed terus melihat suku bunga acuan turun menjadi 3,9 persen tahun ini dan mempertahankan perkiraan untuk dua kali pemotongan suku bunga. Untuk 2026, Fed memperkirakan akan ada pemotongan suku bunga menjadi 3,6 persen atau naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,4 persen pada bulan Maret. 

Untuk 2027, komite merevisi prospek suku bunga kebijakannya lebih tinggi, melihat suku bunga turun menjadi 3,4 persen atau naik dari 3,1 persen sebelumnya.

Data yang dirilis Rabu menunjukkan bahwa pembangunan perumahan keluarga tunggal AS meningkat 0,4 persen pada Mei, tetapi penurunan tajam dalam izin bangunan untuk konstruksi menunjukkan kondisi pasar perumahan yang tenang di tengah hambatan dari tarif dan kelebihan inventaris rumah yang tak terjual.

Adapun jumlah orang Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran turun minggu lalu, turun 5.000 menjadi 245.000.

Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah terus membebani investor, terutama setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak tuntutan Presiden AS Donald Trump untuk menyerah tanpa syarat. Ini menandai komentar publik pertamanya sejak hari Jumat, ketika ia menyampaikan pidato setelah Israel mulai membombardir Iran.

"Orang-orang cerdas yang mengenal Iran, bangsa Iran, dan sejarahnya tidak akan pernah berbicara kepada bangsa ini dengan bahasa yang mengancam karena bangsa Iran tidak akan menyerah," kata Khamenei.

Pemimpin Tertinggi menekankan bahwa baik perdamaian maupun perang tidak dapat dipaksakan kepada Republik Islam, menambahkan peringatan langsung kepada Amerika Serikat. "Orang Amerika harus tahu bahwa setiap intervensi militer AS niscaya akan disertai dengan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki," katanya.

Menurut laporan pada hari Rabu, Presiden Trump dan timnya sedang mengevaluasi beberapa opsi, termasuk kemungkinan bergabung dengan Israel dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Dalam komentarnya Rabu pagi, Trump mengatakan kemungkinan akan menyerang Iran atau tidak, namun ia juga menyatakan Iran sangat ingin terlibat dalam perundingan.

Di samping itu, sektor perbankan akan menjadi fokus saat ini usai ada laporan bahwa regulator bank terkemuka AS bermaksud untuk mengurangi penyangga modal utama bagi pemberi pinjaman terbesar di negara itu, di tengah kekhawatiran bahwa penyangga tersebut membatasi perdagangan mereka atas Obligasi Pemerintah AS.

Federal Reserve, Federal Deposit Insurance Corp, dan Comptroller of the Currency, berencana untuk menurunkan rasio leverage tambahan (ESLR) hingga 1,5 poin persentase. ESLR dapat diturunkan ke kisaran 3,5 persen hingga 4,5 persen dari level saat ini sebesar 5 persen. Aturan tersebut berlaku untuk bank-bank AS terbesar, seperti JPMorgan Chase (NYSE:JPM), Goldman Sachs (NYSE:GS), dan Morgan Stanley (NYSE:MS).

ESLR adalah persyaratan modal untuk bank-bank AS yang besar dan penting secara sistematis yang memastikan pemberi pinjaman memiliki cukup modal untuk bertindak sebagai penyangga terhadap kepemilikan modal berbasis risiko, dan ESLR dapat diturunkan ke kisaran 3,5 persen hingga 4,5 persen dari level saat ini sebesar 5 persen.

Di tempat lain, saham Peloton Interactive (NASDAQ:PTON) naik hampir 2 persen setelah perusahaan peralatan olahraga dan media tersebut memperoleh pembiayaan dan memangkas biaya selama setahun terakhir untuk meredakan kekhawatiran kebangkrutan.

Saham Hasbro (NASDAQ:HAS) naik tipis setelah produsen mainan tersebut memangkas 3 persen tenaga kerja globalnya dalam upaya pemangkasan biaya terbarunya di tengah tarif AS yang lebih tinggi untuk mainan dari China.

Sementara itu, Circle Internet Group Inc (NYSE:CRCL) melonjak 20 persen menambah keuntungan sejak melakukan debut positif di pasar saham minggu lalu.

(kunthi fahmar sandy)

Topik Menarik