Wall Street Dibuka Koreksi Jelang Keputusan The Fed, Suku Bunga Diprediksi Bertahan

Wall Street Dibuka Koreksi Jelang Keputusan The Fed, Suku Bunga Diprediksi Bertahan

Ekonomi | idxchannel | Rabu, 18 Juni 2025 - 21:40
share

IDXChannel - Indeks bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street dibuka koreksi pada perdagangan Rabu (18/6/2025). Investor tampak berhati-hati menjelang keputusan Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga.

Dow Jones Industrial Average turun 15 poin atau 0,1 persen. S&P 500 melemah 2 poin atau 0,1 persen, sedangkan NASDAQ Composite juga melandai 0,01 persen.

Perhatian pelaku pasar juga tertuju pada hasil rapat Federal Reserve yang akan diumumkan hari ini. The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen. 

Gubernur Fed Jerome Powell juga akan menilai dampak kebijakan tarif Trump terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Bank sentral AS juga akan merilis proyeksi suku bunga terbaru dalam bentuk “dot plot”, yang menjadi acuan penting bagi pelaku pasar dalam memperkirakan arah kebijakan moneter ke depan.

Dari sisi data ekonomi, pembangunan rumah tapak (single-family housing starts) naik tipis 0,4 persen pada Mei, namun izin mendirikan bangunan turun tajam. Hal ini mengindikasikan melemahnya pasar perumahan akibat tekanan dari kebijakan tarif, ditambah kelebihan pasokan rumah yang tak terjual.

Sementara itu, jumlah klaim pengangguran mingguan tercatat turun 5.000 menjadi 245.000.

Sektor perbankan juga menjadi sorotan setelah Bloomberg melaporkan bahwa regulator keuangan AS berencana menurunkan enhanced supplementary leverage ratio (ESLR) bagi bank-bank besar seperti JPMorgan Chase, Goldman Sachs, dan Morgan Stanley. 

ESLR diperkirakan akan diturunkan dari 5 persen menjadi kisaran 3,5 hingga 4,5 persen, guna melonggarkan kapasitas mereka dalam perdagangan surat utang negara AS, dilansir Investing, Rabu (18/6/2025).

Selain kabar ekonomi, investor juga menyoroti ketegangan di Timur Tengah. Pasalnya, keterlibatan Amerika Serikat terhadap perang Iran-Israel dinilai bakal memperburuk situasi geopolitik.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Topik Menarik