Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.289 per Dolar AS

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.289 per Dolar AS

Ekonomi | idxchannel | Selasa, 17 Juni 2025 - 17:04
share

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 24,5 poin atau sekitar 0,15 persen ke level Rp16.289 pada akhir perdagangan Selasa (17/6/2025).

Menurut pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, konflik Israel-Iran sempat mereda setelah Iran berusaha mengakhiri permusuhan. Namun, kekhawatiran meningkat setelah Presiden AS Donald Trump dalam sebuah posting media sosial mendesak "semua orang" untuk evakuasi dari ibu kota Iran, Teheran.

“Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran atas keterlibatan AS dalam konflik tersebut. Pejabat Gedung Putih mengklarifikasi AS tidak berencana untuk melibatkan diri secara langsung dalam konflik tersebut, dan upaya untuk menengahi gencatan senjata sedang berlangsung,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (17/6).
 
Namun, serangan antara Israel dan Iran menunjukkan sedikit tanda-tanda akan berhenti, karena konflik baru tersebut memasuki hari kelima berturut-turut. Pasar AS juga diperkirakan akan gelisah sebelum keputusan suku bunga Federal Reserve pada Rabu (18/6/2025).

Sementara itu, pasar Jepang difokuskan pada kesimpulan pertemuan BOJ di kemudian hari, di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 0,5 persen.

Selain The Fed dan BOJ, Bank Nasional Swiss, Bank of England, dan Bank Rakyat China semuanya siap untuk memutuskan suku bunga minggu ini.

Namun, investor waspada terhadap sinyal yang berpotensi hawkish dari Gubernur Kazuo Ueda, mengingat tanda-tanda terkini inflasi Jepang yang terus meningkat dan beberapa ketahanan dalam perekonomian. BOJ secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada Juli, terutama jika inflasi terus meningkat

Dari dalam negeri, peluang Bank Indonesia (BI) untuk kembali memangkas suku bunga acuan (BI Rate) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dijadwalkan 17-18 Juni 2025 dinilai relatif kecil. Hal tersebut terjadi karena tensi geopolitik dan perang Iran-Israel yang saat ini terjadi.

BI juga telah memangkas suku bunga pada pertemuan sebelumnya, sehingga ruang untuk kembali menurunkan suku bunga dalam waktu cepat menjadi terbatas. Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik global yang berpotensi mendorong ekspektasi inflasi ke depan.

Kemudian, The Fed juga diperkirakan akan menunda rencana pemangkasan suku bunga acuannya. Hal ini dinilai akan semakin mempersempit ruang bagi BI untuk melanjutkan siklus pelonggaran moneter dalam waktu dekat.

Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, pasar diperkirakan mengalihkan fokus pada stabilitas nilai tukar dan pengendalian inflasi ketimbang mendorong pelonggaran moneter agresif dalam jangka pendek.

Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.270-Rp16.320 per dolar AS.

(Febrina Ratna Iskana)

Topik Menarik