Harga CPO Melemah, Dilanda Aksi Profit Taking
IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) Malaysia melemah pada perdagangan Selasa (17/6/2025), mengakhiri reli tiga hari sebelumnya. Pelemahan ini terjadi akibat aksi ambil untung (profit taking) dan penurunan harga minyak kedelai di pasar Chicago.
Kontrak acuan minyak sawit untuk pengiriman September di Bursa Derivatif Malaysia turun 19 ringgit, atau 0,46 persen, menjadi MYR4.075 per ton saat jeda tengah hari.
“Perdagangan hari ini didominasi oleh aksi ambil untung setelah reli yang mengikuti sentimen harga minyak kedelai di Dalian dan CBOT,” ujar seorang trader berbasis di Kuala Lumpur, dikutip Reuters.
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) turun 0,83 persen. Sementara itu, kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian naik 0,63 persen, dan kontrak minyak sawitnya menguat 1,29 persen.
Minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaing karena bersaing dalam pangsa pasar global.
Futures minyak kedelai AS sempat menyentuh level tertinggi dalam 20 bulan pada Senin, didorong oleh proposal peningkatan pencampuran biofuel di AS yang diperkirakan mendorong permintaan. Sementara itu, kontrak kedelai menyentuh level tertinggi satu bulan sebelum akhirnya memangkas kenaikan.
Harga minyak mentah global naik pada Selasa di tengah kekhawatiran meningkatnya konflik Iran-Israel yang dapat memicu ketegangan lebih lanjut dan berisiko mengganggu pasokan minyak dari kawasan Timur Tengah yang merupakan wilayah produsen utama.
Kenaikan harga minyak mentah membuat minyak sawit menjadi alternatif bahan baku biodiesel yang lebih menarik.
Survei kargo dari Intertek Testing Services menunjukkan ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1–15 Juni naik 26,3 persen dibandingkan periode 1–15 Mei. Sementara itu, menurut perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia, pengiriman meningkat 17,8 persen. (Aldo Fernando)