Sri Mulyani Lantik 139 Pejabat Eselon II Kemenkeu, Soroti Pengolahan Keuangan Negara
IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati resmi melantik sebanyak 139 pejabat baru eselon II atau pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), di Aula Djuanda, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Sri Mulyani mengingatkan seluruh program prioritas pemerintah yang terangkum dalam Asta Cita membutuhkan dukungan dari pengelolaan keuangan negara yang kuat dan akuntabel.
Ia menyoroti kondisi global saat ini yang penuh dengan ketegangan geopolitik dan berpotensi memecah belah ekonomi dunia. Situasi ini, menurutnya, dapat berdampak langsung pada perekonomian nasional.
Di tengah tantangan itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap menjadi instrumen utama untuk mendorong pembangunan dan pemerataan kesejahteraan.
“Keuangan negara harus terus mampu dikelola agar mampu menjadi instrumen penting di dalam mendukung tujuan nasional, memastikan bahwa seluruh rupiah yang dikumpulkan dan dibelanjakan dikelola untuk kemakmuran masyarakat, untuk mencapai keadilan dan kemakmuran serta peradaban bagi Indonesia,” tuturnya.
Pelantikan ini meliputi berbagai unit kerja di Kemenkeu, seperti Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), hingga Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK).
Selain itu, pejabat yang dilantik juga berasal dari lembaga-lembaga di bawah Kemenkeu seperti Lembaga National Single Window (LNSW), Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI).
Ia juga menekankan pentingnya tanggung jawab moral dan integritas bagi para pejabat baru. Menurutnya, mereka harus memiliki sensitivitas terhadap kepentingan publik, komitmen tinggi, serta ketulusan dalam bekerja.
“Gunakan posisi Anda untuk bisa menjadi pemimpin yang bisa mengayomi, membimbing, menjadi role model bagi anak buah. Anda adalah pertaruhan republik; yang Anda capai menentukan republik, yang Anda gagal capai juga akan menentukan republik ini,” kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)