Pemerintahan Trump Hentikan Rencana Batasi Penjualan Data Pribadi Warga AS yang Digagas Biden

Pemerintahan Trump Hentikan Rencana Batasi Penjualan Data Pribadi Warga AS yang Digagas Biden

Terkini | idxchannel | Kamis, 15 Mei 2025 - 09:44
share

IDXChannel- Biro Perlindungan Keuangan Konsumen Amerika Serikat (AS) atau CFPB membatalkan beberapa rencana penting yang sebelumnya diajukan pemerintahan Joe Biden. Salah satu proposal terkait aturan untuk membatasi penjualan data pribadi warga AS oleh para perusahaan yang memperdagangkan informasi pribadi atau pialang data.

Dilansir Channel News Asia, Kamis (15/5/2025), CFPB juga menghentikan rencana yang bertujuan memperluas perlindungan konsumen terhadap teknologi pembayaran digital baru.

Keputusan ini mendapat kritik dari kelompok perlindungan konsumen. Consumer Reports menyatakan pembatalan aturan soal pialang data bisa membuat masyarakat lebih rentan terhadap penipuan dan pencurian identitas.

Langkah pembatalan ini dilakukan di tengah upaya pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk melemahkan CFPB. 

Pemerintah Trump sempat berencana menutup CFPB sepenuhnya, lalu mengubah rencana dengan menyatakan lembaga itu cukup dijalankan oleh 10 persen dari jumlah stafnya saat ini. Namun, pemutusan staf besar-besaran itu masih tertunda karena sedang diproses di pengadilan federal.

Pejabat CFPB dalam beberapa hari terakhir juga membatalkan banyak kebijakan dari pemerintahan sebelumnya. Termasuk menarik kembali sejumlah dokumen panduan yang diterbitkan sejak tahun 2011, yang menjadi dasar dalam pengawasan dan perlindungan konsumen.

Mantan Direktur CFPB, Rohit Chopra, mengatakan penjualan data pribadi ke pialang data adalah masalah serius. Dia menyebut praktik ini membahayakan keamanan nasional karena bisa mengungkap informasi penting milik pejabat pemerintah.

Namun hingga kini CFPB belum memberikan komentar resmi soal pembatalan ini. Namun dalam pemberitahuan resminya, Penjabat Direktur CFPB Russell Vought mengatakan proposal yang lama tidak lagi sesuai dengan arah kebijakan baru biro tersebut.

(Ibnu Hariyanto)

Topik Menarik