Putin: Rusia Akan Rebut Lebih Banyak Wilayah Ukraina Jika Pembicaraan Damai Digagalkan
JAKARTA – Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Rabu (17/12/2025) bahwa Rusia akan merebut lebih banyak wilayah di Ukraina dengan kekuatan militer jika Kyiv dan para politisi Eropa menolak tuntutan Kremlin dalam pembahasan proposal Amerika Serikat untuk penyelesaian konflik secara damai.
Amerika Serikat telah mengadakan pembicaraan dengan Rusia, dan secara terpisah dengan Kyiv serta para pemimpin Eropa, mengenai proposal untuk mengakhiri perang di Ukraina, tetapi belum ada kesepakatan yang tercapai. Kyiv dan sekutu-sekutu Eropa prihatin dengan tuntutan konsesi teritorial Ukraina, sementara Ukraina menginginkan jaminan keamanan yang lebih kuat.
Pada pertemuan tahunan Kementerian Pertahanan, Putin mengatakan bahwa pasukan Rusia sedang maju di semua lini dan akan mencapai tujuannya dengan kekuatan militer atau melalui diplomasi.
“Jika pihak lawan dan para pendukung asing mereka menolak untuk terlibat dalam diskusi substantif, Rusia akan mencapai pembebasan tanah bersejarahnya dengan cara militer,” kata Putin.
Rusia mengatakan menguasai sekitar 19 wilayah Ukraina, termasuk Semenanjung Krimea yang dianeksasi pada 2014, serta sebagian besar wilayah Donbas timur, sebagian besar wilayah Kherson dan Zaporizhzhia, serta sebagian kecil dari empat wilayah lainnya.
Rusia menyatakan Krimea, Donbas, Kherson, dan Zaporizhzhia kini menjadi bagian dari Rusia. Ukraina menegaskan tidak akan pernah menerima hal itu, dan hampir semua negara menganggap wilayah-wilayah tersebut tetap bagian dari Ukraina.
Menteri Pertahanan Andrei Belousov mengatakan tugas untuk tahun 2026 adalah meningkatkan laju serangan Rusia. Sebuah slide yang ditampilkan selama pidatonya menunjukkan Rusia menghabiskan 5,1 dari produk domestik bruto untuk perang pada 2025.
Para pemimpin Eropa menyatakan mereka mendukung Kyiv dan menegaskan bahwa Rusia tidak boleh diberi imbalan atas perang di Ukraina, yang terjadi setelah beberapa tahun pertempuran antara separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina di wilayah Donbas.
Israel Serang Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon Tewaskan 13 Orang, Hamas: Perbuatan Biadab!
Putin menuding pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden berupaya menghancurkan Rusia, dan bahwa para politisi Eropa juga mengejar tujuan serupa—tuduhan yang dibantah oleh para pemimpin Eropa.
Ia menuduh politisi Eropa menghasut histeria tentang potensi perang dengan Rusia dengan memperingatkan bahwa Moskow suatu hari nanti dapat menyerang negara anggota aliansi militer NATO.
“Saya telah berulang kali menyatakan: ini adalah kebohongan, omong kosong belaka tentang ancaman Rusia yang imajiner terhadap negara-negara Eropa. Tetapi ini dilakukan dengan sengaja,” kata Putin, sebagaimana dilansir Reuters.
Beberapa pemimpin Eropa menuduh Rusia tidak memiliki niat nyata untuk terlibat dalam pembicaraan perdamaian. Mengarahkan kritik serupa ke Eropa, Belousov mengatakan kekuatan Eropa mencoba menggagalkan upaya mengakhiri perang dan berbicara tentang kemungkinan perang antara Rusia dan NATO dalam beberapa tahun ke depan.
“Kebijakan seperti itu menciptakan prasyarat nyata untuk kelanjutan operasi militer tahun depan, 2026,” ujarnya.










