Iran Siap Perang Panjang untuk Matikan Mesin Perang Israel
Iran bersiap untuk perang panjang melawan Israel dengan menyiapkan target-target potensial untuk dibombardir. Menurut laporan Jerusalem Post, hingga Senin (16/6/2025), sudah 16 warga Israel tewas akibat gelombang serangan drone dan rudal Teheran.
Seorang pejabat keamanan senior Iran mengatakan kepada Russia Today bahwa Teheran bertekad untuk bertindak tegas dalam melawan operasi militer Zionis. "Bermaksud untuk mematikan mesin perang rezim tersebut," katanya.
Layanan darurat Israel, Magen David Adom (MDA), mengatakan korban tewas di negara Yahudi tersebut sebanyak 13 orang. Namun, laporan terbaru Jerusalem Post menyatakan korban tewas sudah bertambah menjadi 16 orang dan 390 lainnya terluka.
Baca Juga: Rudal-rudal Iran Tembus Jantung Israel, Sudah 16 Warga Zionis Tewas
Di Iran, serangan Israel telah menyebabkan sedikitnya 406 kematian dan 654 luka-luka, menurut kelompok Human Rights Activists. Pemerintah Iran belum merilis angka korban resmi."Iran telah mempersiapkan diri untuk perang yang panjang," kata pejabat tersebut kepada Russia Today, yang berbicara dalam kondisi anonim.
Menurutnya jutaan warga Iran berunjuk rasa di jalan-jalan pada hari Sabtu, menentang serangan militer Zionis, dan menuntut pembalasan. "Ini merupakan dukungan penting bagi Iran untuk melanjutkan tindakannya dengan kekuatan," ujarnya.Pejabat itu menguraikan daftar panjang target potensial Iran di dalam wilayah Israel, yang mencakup tempat tinggal rahasia para pemimpin pemerintah Israel, fasilitas energi, pabrik yang memasok pesawat militer, dan infrastruktur komando dan kendali yang penting.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan bahwa rudalnya telah menargetkan fasilitas produksi bahan bakar untuk jet tempur Israel, sebuah klaim yang belum diakui oleh Israel.
Para pemimpin dunia telah mendesak kedua pihak untuk melakukan de-eskalasi guna mencegah perang habis-habisan. Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengutuk serangan Israel terhadap Iran dan menyatakan keprihatinan atas eskalasi lebih lanjut.
Netanyahu Ingin Bunuh Khamenei: Iran Ingin Perang Abadi, Seret Israel ke Ambang Perang Nuklir
Dalam panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada akhir pekan lalu, Putin menegaskan kembali kesediaan Moskow untuk memfasilitasi negosiasi.
Pembicaraan nuklir yang dimediasi Oman antara Teheran dan Washington dijadwalkan pada hari Minggu. Namun, pembicaraan tersebut dibatalkan menyusul serangan Israel.
Trump tidak mengesampingkan kemungkinan untuk melanjutkan negosiasi, dengan mengatakan, "Mereka ingin membuat kesepakatan. Mereka sedang berbicara."