Militer Israel Culik Aktivis Greta Thunberg saat Kapalnya Hendak Kirim Bantuan ke Gaza

Militer Israel Culik Aktivis Greta Thunberg saat Kapalnya Hendak Kirim Bantuan ke Gaza

Global | sindonews | Senin, 9 Juni 2025 - 10:08
share

Militer Israel telah mencegat kapal kemanusiaan Madleen yang membawa aktivis Greta Thunberg saat hendak mengirim bantuan ke Jalur Gaza, Palestina, pada hari Minggu. Video dari lokasi kejadian menunjukkan kapal dihentikan dan Thunberg diculik.

Thunberg merupakan salah satu aktivis iklim paling terkenal di dunia. Dia tergerak untuk menolong rakyat Palestina di Gaza yang menderita kelaparan akibat invasi brutal dan pengepungan oleh militer Zionis Israel.

Kementerian Luar Negeri Israel telah merilis sebuah pernyataan yang mengeklaim kapal Thunberg "berlayar dengan selamat menuju pantai Israel. "Para penumpang diharapkan untuk kembali ke negara asal mereka," katanya.

Baca Juga: Aktivis Iklim Greta Thunberg akan Gabung Kapal Bantuan untuk Jebol Blokade Gaza

Thunberg berada di kapal tersebut bersama aktivis lainnya, yang membawa makanan dan perlengkapan lain untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

Israel telah memperingatkan pada hari Minggu bahwa militernya akan menghentikan kapal tersebut bahkan sebelum mencapai pantai Gaza.Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang menggambarkan para aktivis di atas kapal itu sebagai "juru bicara propaganda Hamas", mengatakan kepada Thunberg untuk berbalik arah. "Karena Anda tidak akan mencapai Gaza," katanya.

"Saya telah menginstruksikan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) untuk bertindak guna mencegah armada Madleen mencapai pantai Gaza—dan mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk tujuan itu," kata Katz dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke X pada hari Minggu.

Pada Senin (9/6/2025), sebuah video yang direkam sebelumnya dibagikan di akun Instagram Thunberg oleh kelompok aktivis Freedom Flotilla Coalition, yang mengoperasikan kapal tersebut.

“Nama saya Greta Thunberg dan saya dari Swedia. Jika Anda melihat video ini, kami telah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh pasukan pendudukan Israel, atau pasukan yang mendukung Israel,” katanya.

“Saya mendesak semua teman, keluarga, dan kawan saya untuk menekan pemerintah Swedia agar membebaskan saya dan yang lainnya sesegera mungkin," paparnya.Kementerian Luar Negeri Israel merilis pernyataannya sendiri segera setelah itu.

“‘Kapal pesiar swafoto’ milik ‘para selebriti’ itu dengan selamat berlayar menuju pesisir Israel. Para penumpang diharapkan kembali ke negara asal mereka,” tulis kementerian itu di X.

Kementerian tersebut menuduh Thunberg dan aktivis lainnya bahwa “satu-satunya tujuan” mereka adalah untuk mendapatkan publisitas, dan mengeklaim kapal itu membawa kurang dari satu truk penuh bantuan.

“Lebih dari 1.200 truk bantuan telah memasuki Gaza dari Israel dalam dua minggu terakhir, dan sebagai tambahan, Yayasan Kemanusiaan Gaza telah mendistribusikan hampir 11 juta makanan langsung ke warga sipil di Gaza,” imbuh pernyataan itu.

“Ada cara untuk mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza—tidak melibatkan swafoto Instagram.""Sejumlah kecil bantuan yang ada di kapal pesiar dan tidak dikonsumsi oleh ‘para selebriti’ akan ditransfer ke Gaza melalui saluran kemanusiaan yang sebenarnya," paparnya.

Freedom Flotilla Coalition membagikan rekaman dari kapal sebelum pejabat Israel naik ke kapal.

Kelompok itu menulis: “Beberapa saat yang lalu, pesawat tanpa awak menjatuhkan bahan kimia tak dikenal di Madleen. Segera setelah itu, relawan damai kami ditabrak dan dicegat sebelum pasukan Israel menaiki kapal. Kami kehilangan semua kontak dengan mereka beberapa detik kemudian.”

Kapal berbendera Inggris bernama Madleen, yang dioperasikan oleh Freedom Flotilla Coalition, meninggalkan Italia pada tanggal 1 Juni.

Kapal ini bertujuan untuk menantang blokade Israel, yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan sebelum perang Israel-Hamas sejak Oktober 2023.Katz mengatakan Israel akan menindak segala upaya untuk mematahkan blokade.

Thunberg telah memposting di Instagram segera setelah pernyataan Katz pada hari Minggu.

“Saat kami berlayar mendekati Gaza dengan Israel yang mengatakan mereka tidak akan mengizinkan kapal itu tiba dengan bantuan kemanusiaan (yang akan menjadi kejahatan bagi mereka), sangat penting untuk diingat bahwa misi ini bukan tentang kita atau kapalnya,” tulisnya.

“Ini tentang genosida, blokade, dan penindasan sistematis terhadap warga Palestina," lanjut Thunberg.

“Orang-orang di Gaza tidak membutuhkan siapa pun untuk datang dan menyelamatkan mereka, mereka membutuhkan kita untuk memperkuat dan mendukung perjuangan mereka demi keadilan, bahwa kita mengakhiri keterlibatan kita, memberikan tekanan, dan memutus hubungan dengan mereka yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Tetapkan semua mata di dek tetapi yang terpenting, semua mata tertuju pada Palestina dan semua orang yang tertindas," paparnya.

Topik Menarik