Israel Klaim Temukan Jenazah Panglima Militer Hamas Mohammed Sinwar di Terowongan Bawah RS Gaza
Militer Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah mengambil jenazah Panglima Militer Hamas Mohammed Sinwar di terowongan bawah tanah di bawah rumah sakit (RS) di Gaza selatan. Rezim Zionis menyatakan petinggi militer Hamas itu tewas dalam serangan bulan lalu.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Brigadir Jenderal Effie Defrin mengatakan pemimpin senior Hamas lainnya, Mohammad Shabana, yang merupakan komandan Brigade Rafah, juga ditemukan tewas di tempat kejadian bersama dengan sejumlah milisi lainnya yang masih diidentifikasi.
Pasukan Israel mengajak sekelompok kecil wartawan asing untuk melihat terowongan yang ditemukan di bawah Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, yang menurut Defrin merupakan kompleks komando dan kontrol utama Hamas.
Baca Juga: Sosok Mohammed Sinwar, Hantu Hamas yang Berkali-kali Mengecoh Intelijen Israel
"Ini adalah contoh lain dari penggunaan sinis oleh Hamas, menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, menggunakan infrastruktur sipil, rumah sakit, berulang kali," kata Defrin."Kami menemukan di bawah rumah sakit, tepat di bawah ruang gawat darurat, kompleks dengan beberapa kamar. Di salah satunya, kami menemukan Mohammed Sinwar tewas," katanya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan kematian Mohammed Sinwar bulan lalu, tetapi Defrin mengatakan mereka sekarang memiliki DNA-nya yang membuktikan tanpa keraguan bahwa itu memang dia.
Hamas belum mengomentari laporan kematian Mohammed Sinwar atau pun Mohammad Shabana.
Mohammed Sinwar adalah adik laki-laki Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang dituduh sebagai salah satu dalang serangan Oktober 2023 di Israel yang menewaskan 1.200 orang menurut penghitungan Israel. Serangan itu memicu invasi brutal Israel ke Gaza.
Mohammad Shabana adalah salah satu komandan Hamas paling senior dan berpengalaman dalam pertempuran di Gaza selatan. Dia memainkan peran utama dalam membangun jaringan terowongan di bawah kota Rafah di selatan, yang digunakan untuk penyergapan dan serangan lintas batas.Menurut laporan Reuters, Senin (9/6/2025), perjalanan ke Khan Younis dengan kendaraan militer Israel menunjukkan kehancuran yang meluas, dengan banyak bangunan hancur, dan tumpukan puing terkumpul di pinggir jalan.
Militer Israel telah menyerbu atau mengepung banyak rumah sakit selama perang, menuduh bahwa Hamas menggunakan rumah sakit tersebut untuk menyembunyikan para pejuang dan mengatur operasi--tuduhan yang berulang kali dibantah Hamas.
Meskipun Israel telah memberikan bukti dalam kasus-kasus tertentu, dengan beberapa pernyataannya masih belum diverifikasi.
Defrin mengatakan bahwa tentara Israel telah merencanakan serangan di dekat Rumah Sakit Eropa dengan hati-hati agar tidak merusaknya.
Sebuah parit besar yang digali di depan pintu masuk Ruang Gawat Darurat mengarah ke sebuah lubang di terowongan beton yang sesak, yang digunakan sebagai tempat persembunyian oleh para milisi Hamas, kata militer Israel.Selama pencarian di lokasi tersebut, pasukan Israel mengeklaim menemukan persediaan senjata, amunisi, uang tunai, dan dokumen yang kini sedang ditinjau untuk mengetahui nilai intelijennya.
"Kami akan membubarkan Hamas karena kami tidak bisa hidup dengan organisasi teror ini tepat di halaman belakang rumah kami, tepat di seberang perbatasan kami," kata Defrin.
Lebih dari 54.000 warga Palestina telah tewas selama serangan Israel yang sedang berlangsung, menurut otoritas kesehatan Gaza. PBB telah memperingatkan bahwa sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza berisiko mengalami kelaparan.

