Jenderal Pakistan: Kami Mampu Hancurkan Lebih Banyak Lagi Jet Tempur India

Jenderal Pakistan: Kami Mampu Hancurkan Lebih Banyak Lagi Jet Tempur India

Global | sindonews | Kamis, 22 Mei 2025 - 08:23
share

Direktur Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR) Militer Pakistan Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry mengatakan pasukannyatelah menembak jatuh enam jet tempur India dalam pertempuran awal bulan ini. Menurutnya, pasukannya mampu menghancurkan lebih banyak lagi jet tempur musuh jika mau.

Jenderal Chaudhry mengatakan bahwa Pakistan telah menanggapi dengan keras agresi India pada malam antara tanggal 6 dan 7 Mei. "Kami menembak jatuh enam pesawat India, dan kami dapat menghancurkan lebih banyak lagi," katanya.

Kendati demikian, dia memperingatkan bahwa konflik militer antara Pakistan dan India, yang merupakan negara-negara berkekuatan nuklir, adalah kebodohan belaka dan merupakan gagasan yang tidak masuk akal.

Dia menambahkan bahwa konflik nuklir dapat menyebabkan kehancuran bersama bagi kedua negara.

"Pakistan menginginkan perdamaian, tetapi jika perang dipaksakan, maka kami selalu siap," kata juru bicara militer tersebut, seperti dikutip dari Geo TV, Kamis (22/5/2025).

Dia lantas mengecam kesombongan India yang mempromosikan narasi perang antara kedua negara. Dia menambahkan bahwa perselisihan memang ada, yang dapat dipicu kapan saja.

Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan konflik nuklir kedua negara, dia menjawab bahwa India "bermain api" berdasarkan narasi yang salah.

Chaudhry lebih lanjut mengatakan bahwa Pakistan telah bereaksi dengan sangat dewasa dan telah mencegah situasi meningkat. Menanggapi tuduhan India tentang keterlibatan Pakistan dalam serangan teror yang tewaskan 26 turis Hindu di Pahalgam, dia mengatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan jika India memberikan bukti terhadap warga Pakistan.

Namun, kata dia, di India, tidak ada seorang pun dari pemerintahnya yang mengajukan pertanyaan ketat tentang kelalaian keamanan yang menyebabkan insiden tersebut, juga tidak ada seorang pun yang tertarik dengan alasan di baliknya.

Mengenai gencatan senjata, juru bicara militer Pakistan itu mengatakan bahwa negaranya memprioritaskan perdamaian dan Islamabad merayakan perdamaian, bukan kemenangan.

Mengenai pertanyaan lain tentang kontak jalur belakang antara kedua negara, Direktur Jenderal ISPR mengatakan bahwa kementerian luar negeri dapat menjawabnya, karena militer tidak berurusan dengan politik dan diplomasi.

Sekadar diketahui, angkatan bersenjata Pakistan melancarkan aksi militer balasan skala besar, yang diberi nama Operasi Bunyan-um-Marsoos, dan menargetkan beberapa target militer India di berbagai wilayah sebagai tanggapan atas agresi India yang diberi nama Operasi Sindoor.

Pakistan mengeklaim telah menjatuhkan enam jet tempur India, termasuk tiga jet Rafale, dan puluhan pesawat nirawak. Setelah sekitar 87 jam, perang antara kedua negara bersenjata nuklir itu berakhir pada 10 Mei dengan perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat.

Konfrontasi militer antara kedua negara itu dipicu oleh serangan teror yang menewaskan 26 turis Hindu di Jammu dan Kashmir yang dikontrol India pada 22 April. India menyalahkan Pakistan atas serangan itu tanpa memberikan bukti apa pun, dan Islamabad menolak disalahkan.

Topik Menarik