Sapi India Dipuja Rakyatnya tapi Dagingnya Dijual Negara hingga jadi Pengekspor Terbesar

Sapi India Dipuja Rakyatnya tapi Dagingnya Dijual Negara hingga jadi Pengekspor Terbesar

Global | sindonews | Senin, 19 Mei 2025 - 23:55
share

Sapi India dikenal sebagai salah satu hewan suci yang dagingnya dilarang untuk dikonsumsi oleh mayoritas masyarakat. Mengingat agama mayoritas di Negara tersebut adalah Hindu.

Data sensus menunjukkan bahwa hampir 80 persen dari 1,2 miliar penduduk India adalah Hindu. Kebanyakan umat Hindu menyembah sapi dan menjauhkan diri dari makan daging sapi, jadi mungkin mengejutkan bahwa India telah menjadi eksportir daging sapi terbesar kedua di dunia.

Di India, sapi bukan sekadar hewan ternak, hewan pemamah biak itu memiliki kedudukan istimewa dalam budaya dan agama Hindu. Dipandang sebagai simbol kesucian dan kemakmuran, sapi sering disebut sebagai "gau mata" atau ibu sapi.

Ekspor Sapi dari India Ternyata Bukan Sapi

Sebagai konsekuensi dari status sucinya, penyembelihan sapi dilarang di banyak negara bagian India. Hingga tahun 2024, sekitar 20 dari 28 negara bagian memiliki undang-undang yang melarang atau membatasi penyembelihan sapi . Namun, larangan ini tidak selalu mencakup kerbau, yang secara hukum dapat disembelih dan dagingnya diekspor.

Meskipun ada larangan domestik, India telah menjadi salah satu pengekspor daging sapi terbesar di dunia. Data dari USDA menunjukkan bahwa India mengekspor sekitar 2,4 juta ton daging sapi pada tahun 2015, melampaui Brasil dan Australia.

Perlu dicatat bahwa "daging sapi" yang diekspor India sebagian besar berasal dari kerbau air, yang secara teknis berbeda dari sapi dalam konteks hukum India.

Daging kerbau India, dikenal sebagai carabeef, populer di pasar internasional karena harganya yang lebih murah dan sertifikasi halal.

Negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, dan Mesir menjadi importir utama, dengan permintaan yang terus meningkat seiring pertumbuhan populasi dan kebutuhan akan sumber protein terjangkau.

Dikutip dari The Atlantic, meskipun benar bahwa penyembelihan sapi dilarang oleh sebagian besar negara bagian India dan ekspor daging sapi bertentangan dengan hukum, penerimaan kesucian sapi tidak seragam di seluruh India dan kemungkinan daging sapi menyelinap ke pasar daging sapi kerbau.

Fenomena ini menimbulkan paradoks, di satu sisi sapi dipuja dan dilindungi, di sisi lain daging kerbau diekspor secara besar-besaran untuk keuntungan ekonomi. Beberapa kelompok konservatif di India mengkritik industri ini, sementara sektor agroindustri membelanya sebagai sumber pendapatan dan pemanfaatan hewan yang tidak lagi produktif.

Kontroversi seputar industri daging di India tidak hanya berkaitan dengan agama, tetapi juga politik dan identitas sosial. Beberapa insiden kekerasan terjadi akibat tuduhan penyembelihan sapi ilegal, yang sering kali menargetkan komunitas minoritas.

Pemerintah India, meskipun menghadapi tekanan dari kelompok konservatif, tetap mendukung industri ekspor daging kerbau. Melalui badan seperti Agricultural and Processed Food Products Export Development Authority (APEDA), pemerintah memfasilitasi ekspor dan memastikan standar kualitas serta sertifikasi halal terpenuhi.

Untuk mendukung ekspor, India telah mengembangkan infrastruktur seperti rumah potong hewan yang memenuhi standar internasional. Regulasi ketat diberlakukan untuk memastikan kesejahteraan hewan dan keamanan pangan, termasuk inspeksi oleh Export Inspection Council.

Meskipun industri ini menguntungkan secara ekonomi, ada kekhawatiran mengenai dampak etika dan lingkungan. Beberapa aktivis menyoroti isu kesejahteraan hewan dan dampak lingkungan dari peternakan intensif. Selain itu, praktik penyembelihan ilegal dan penyelundupan sapi tetap menjadi masalah yang perlu ditangani.

Topik Menarik