Pemimpin Muslim Chechnya Kadyrov Terjun ke Medan Perang Ukraina

Pemimpin Muslim Chechnya Kadyrov Terjun ke Medan Perang Ukraina

Global | sindonews | Senin, 14 Maret 2022 - 10:27
share

KIEV - Pemimpin Muslim Chechnya Ramzan Kadyrov dilaporkan telah ikut terjun ke medan perang di Ukraina . Dia merupakan sekutu utama Presiden Rusia Vladimir Putin.

Jaringan televisi yang dikendalikan oleh pemerintah Kadryov di Chechnya mem- posting video di aplikasi Telegram pada 13 Maret 2022 yang menyatakan Kadyrov berada di Ukraina.

Namun, media itu tidak memberikan lokasi persis keberadaan Kadyrov atau pun mengatakan kapan video itu diambil.

Belum ada konfirmasi independen yang segera muncul atas klaim tersebut.

Kadyrov sendiri belum mengonfirmasi di akun media sosial pribadinya bahwa dirinya berada di medan perang Ukraina.

Namun, diketahui bahwa unit Garda Nasional Chechnya dikirim ke negara itu.

Dalam video tersebut, Kadyrov terlihat bertemu dengan para tentaranya yang di Ukraina.

Sebuah bendera dengan gambar ayah Kadyrov, Akhmad, terlihat di latar belakang.

Kadyrov hanya berbicara singkat dalam video tersebut, ketika seorang tentara menjelaskan bagaimana sebuah unit mengambil alih sebuah panti asuhan yang berjarak 7 kilometer dari Kiev.

"Strategi yang Anda sarankan kepada kami ternyata 100 persen benar," kata tentara itu, seperti dikutip Reuters , Senin (14/3/2022).

Video tersebut diberi judul: " Head of the Chechen Republic Ramzan Kadyrov together with fighters participating in a special military operation in Ukraine ."

Kehadiran para tentara Chechnya di Ukraina telah dilaporkan secara luas, dengan video dan foto yang mendokumentasikan kehadiran mereka.

Beberapa video telah diambil oleh unit-unit Chechnya saat mereka bersiap untuk berangkat ke Ukraina, atau saat mereka bergerak di dalam Ukraina, dan di- posting ulang ke saluran Telegram pribadi Kadyrov.

Unit paramiliter Chechnya secara luas dianggap sebagai kekuatan tempur yang tangguh, telah dikerahkan, seolah-olah dengan otorisasi pemerintah, ke Ukraina timur di masa lalu, serta ke tempat-tempat lain seperti Suriah.

Sementara itu, Kadyrov menjalankan Chechnya sebagai wilayah kekuasaannya sendiri, yang telah diberi wewenang oleh pejabat Rusia untuk mengambil alih wilayah tersebut pada akhir tahun 2000-an setelah ayahnya dibunuh dalam ledakan bom.

Pertempuran besar-besaran di Chechnya berakhir bertahun-tahun yang lalu, dan ibu kotanya, Grozny, yang dihancurkan oleh pasukan Rusia pada tahun 2000-an, telah dibangun kembali, dengan gedung pencakar langit yang berkilauan dan jalan-jalan raya yang indah.

Tetapi pasukan Kadyrov telah dikaitkan dengan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas, penculikan, dan hukuman kolektif.

Kadyrov juga dituduh mengawasi pembersihan brutal yang menargetkan para pria gay.

Topik Menarik