Ngeri! Setelah Perang Rusia-Ukraina, Intelijen AS Sebut China Berpotensi Serang Taiwan

Ngeri! Setelah Perang Rusia-Ukraina, Intelijen AS Sebut China Berpotensi Serang Taiwan

Global | wartaekonomi | Kamis, 10 Maret 2022 - 07:15
share

Setelah perang Rusia dan Ukraina, Presiden China Xi Jinping berpotensi menyerang Taiwan. Hal itu berdasarkan bocoran intelijen Amerika Serikat.

Direktur CIA William Burns memperingatkan bahwa Beijing mengambil pelajaran dari operasi khusus Rusia di Ukraina dan akan menerapkannya pada rencananya untuk Taiwan.

"Saya hanya akan mengatakan secara analisis, saya tidak akan meremehkan tekad Xi Jinping dan kepemimpinan China sehubungan dengan Taiwan," katanya.

"Saya pikir mereka terkejut dan tidak tenang sampai batas tertentu dengan apa yang mereka lihat di Ukraina selama 12 hari terakhir, mulai dari kekuatan reaksi Barat hingga cara di mana Ukraina menentang keras," sambung Burns.

Dia menambahkan bahwa dia yakin ada dampak pada kalkulus China sehubungan dengan Taiwan, dan yang jelas akan terus kami perhatikan dengan cermat.

Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines juga mengatakan bahwa tampaknya China berpotensi membayar harga untuk tidak mengkritik Rusia, dan itu mungkin berdampak pada bagaimana lintasan ini bergerak maju.

Namun, Direktur Badan Intelijen Pertahanan Scott Berrier memperingatkan bahwa Taiwan dan Ukraina adalah dua hal yang sama sekali berbeda.

Beijing tetap berkomitmen melakukan berbagai cara dengan Taiwan. Dukungan AS untuk faksi-faksi pro-kemerdekaan di pulau itu dapat mendorong mereka untuk mendeklarasikan kemerdekaan formal, yang berarti perang dengan Beijing.

Beijing telah menyiapkan opsi satu negara, dua sistem untuk Taiwan jika ingin kembali ke Pemerintahan China.

Mirip dengan Hong Kong setelah pulau itu dikembalikan ke China setelah 150 tahun pemerintahan kolonial Inggris.

Sejak Rusia invasi Ukraina, potensi hubungan Beijing dengan Taiwan makin memanas.

Topik Menarik