Serahkan 17+8 Tuntutan Rakyat ke DPR, Jerome Polin Tegaskan Perjuangan Belum Selesai

Serahkan 17+8 Tuntutan Rakyat ke DPR, Jerome Polin Tegaskan Perjuangan Belum Selesai

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 4 September 2025 - 21:40
share

Influencer sekaligus kreator konten, Jerome Polin resmi menyerahkan dokumen 17+8 Tuntutan Rakyat kepada DPR RI, Kamis (4/9/2025). Dalam aksinya di depan Gerbang Pancasila, ia menegaskan bahwa perjuangan rakyat belum berakhir meski aspirasi sudah sampai ke tangan wakil rakyat.

Langkah ini disebut sebagai titik awal untuk terus mengawal agar tuntutan masyarakat benar-benar diwujudkan. Dokumen 17+8 Tuntutan Rakyat berisi berbagai isu penting, mulai dari transparansi anggaran DPR, kekerasan aparat, hingga perlindungan buruh dan pekerja informal.

Jerome Polin bersama sejumlah influencer menekankan bahwa aspirasi publik harus dijunjung tinggi, bukan sekadar diterima tanpa tindakan. Mereka berkomitmen mengawal tuntutan ini demi masa depan Indonesia yang lebih adil dan transparan.

Baca Juga:Jerome Polin Sambangi DPR, Serahkan 17+8 Tuntutan Rakyat

Aksi Penyerahan 17+8 Tuntutan Rakyat di DPR

Pemilik nama asli Jerome Polin Sijabat itu bersama sejumlah influencer muda mendatangi kompleks DPR RI untuk menyerahkan dokumen bertajuk 17+8 Tuntutan Rakyat. Penyerahan dilakukan di depan Gerbang Pancasila sebagai simbol keterbukaan dan keberanian generasi muda menyuarakan aspirasi publik.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Jerome menyampaikan bahwa langkah ini baru tahap awal.

"Hari ini, 4 September 2025, 17+8 secara formal dan resmi disampaikan kepada DPR di depan gerbang Pancasila," tulis Jerome dikutip dari Instagram @jeromepolin, Kamis (4/9/2025).

"Dengan ini, suara, tuntutan, dan aspirasi masyarakat sudah sampai. Tapi masih belum selesai. Kita semua harus terus mengawal dan mendesak agar tuntutan rakyat dapat dipenuhi," tambahnya

Foto/Instagram @jeromepolinBaca Juga:Kritik Pemerintah, Jerome Polin Dapat DM Intimidasi

Isi dan Makna 17+8 Tuntutan Rakyat

Dokumen 17+8 Tuntutan Rakyat memuat berbagai poin penting yang mencerminkan keresahan warga. Di antaranya adalah isu kekerasan aparat terhadap sipil, transparansi penggunaan anggaran DPR, perlindungan buruh, upah yang layak, PHK, dan penegakan hukum yang berkeadilan, hingga perpajakan serta UU Perampasan Aset Koruptor.

Jerome menekankan bahwa tuntutan tersebut adalah cerminan nyata suara rakyat. "Transparansi, reformasi, empati. Demi masa depan Indonesia yang lebih baik untuk kita semua. Sudah saatnya rakyat didengarkan dan hak rakyat dijunjung tinggi. Panjang umur perjuangan!" ungkapnya.

Dukungan dari Influencer dan Aktivis

Dalam aksinya, Jerome tidak sendirian. Ia ditemani sejumlah figur publik lain seperti Andovi da Lopez, Jovial da Lopez, Fathia Izzati, Andhyta F. Utami, Abigail Limuria, hingga Ferry Irwandi.

Kehadiran mereka memperlihatkan kekuatan kolektif generasi muda yang tak hanya aktif di media sosial, tetapi juga hadir langsung di ruang formal untuk menyampaikan aspirasi.Baca Juga:17+8 Tuntutan Rakyat untuk Pemerintah Menggema di Sosial Media

Respons DPR

Dokumen 17+8 Tuntutan Rakyat diterima secara resmi oleh dua anggota DPR RI, yakni Andre Rosiade dari Fraksi Partai Gerindra dan Rieke Diah Pitaloka dari Fraksi PDI Perjuangan. Meski demikian, belum ada kejelasan langkah apa yang akan diambil DPR setelah menerima tuntutan tersebut.

Meski baru tahap awal, penerimaan dokumen itu menjadi sinyal positif bahwa suara rakyat tidak diabaikan begitu saja. Namun, Jerome menegaskan bahwa aksi ini tidak boleh berhenti pada seremonial semata, melainkan harus ditindaklanjuti dengan kebijakan konkret.

Topik Menarik