Uya Kuya Ikhlas Rumahnya Dijarah: Semoga Apa yang Kalian Ambil Bermanfaat

Uya Kuya Ikhlas Rumahnya Dijarah: Semoga Apa yang Kalian Ambil Bermanfaat

Gaya Hidup | sindonews | Senin, 1 September 2025 - 19:40
share

Artis sekaligus anggota DPR RI nonaktif, Uya Kuya, akhirnya buka suara usai rumahnya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, dijarah massa pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Kejadian itu menyebabkan kerugian besar.

Melalui unggahan di Instagram Story pribadinya, Uya Kuya membagikan ulang sebuah video dari akun lain yang merekam detik-detik massa memasuki rumah mewahnya. Dalam rekaman tersebut terlihat sejumlah pria dan wanita masuk dengan leluasa, menyusuri setiap ruangan hingga ke lantai atas, seakan tanpa ada rasa takut.

Mereka tampak mencari barang-barang berharga. Sementara kondisi rumah berantakan dan tak lagi seperti biasanya. Rumah bercat putih yang biasanya tampak megah itu kini penuh dengan coretan cat semprot yang merusak dinding.

Kaca-kaca jendela terlihat pecah, sementara pakaian serta barang-barang lain berserakan di lantai. Pemandangan tersebut menggambarkan betapa besar dampak kerusakan akibat aksi penjarahan. Menanggapi peristiwa ini, Uya Kuya hanya bisa menuliskan kalimat penuh keikhlasan.

Baca Juga:Uya Kuya Bantah Kabur ke Luar Negeri saat Demo di Jakarta Rusuh

Foto/Instagram @king_uyakuya

"Semoga apa yang kalian ambil bermanfaat buat kalian," tulis Uya dikutip dari Instagram @king_uyakuya, Senin (1/9/2025).

Dalam unggahan berbeda, pria 50 tahun tersebut membagikan momen pertemuannya dengan pengusaha Jusuf Hamka di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan yang terjadi setelah salat Ashar itu menjadi kesempatan bagi Uya untuk mendapatkan dukungan moral.

Jusuf Hamka menyampaikan pesan sabar dan menegaskan bahwa setiap cobaan selalu ada hikmah yang bisa dipetik. "Alhamdulillah rezeki anak saleh. Saya juga ketemu mas Uya ini bagaimana pun saya bangga. Karena ternyata mas Uya masih di Jakarta," tutur Jusuf Hamka.

"1 September nih, kita salat Ashar di Istiqlal, ketemu mas Uya sama mba Astrid. Yang sabar ya. Insya Allah memudahkan. Ini saudara saya, ini baik," tambahnya.Baca Juga:Istri Uya Kuya Buka Suara usai Rumahnya Dijarah, Singgung Harta Dimiliki sebelum Jadi Anggota DPR

Mendengar nasihat itu, pemilik nama asli Surya Utama ini hanya membalas dengan kalimat singkat penuh ketabahan. "Oh iya ikhlas. Harus ikhlas," ujar Uya.

Namun, rentetan kejadian ini tidak lepas dari kontroversi yang melibatkan Uya Kuya sebelumnya. Sebuah video joget dirinya bersama sejumlah anggota DPR beredar luas dan dianggap publik sebagai bentuk ketidakpekaan terhadap kondisi masyarakat yang sedang menghadapi tekanan ekonomi.

Narasi yang berkembang di media sosial menyebut aksi joget itu berkaitan dengan isu tunjangan DPR Rp50 juta per bulan. Meski Uya sudah mengklarifikasi bahwa joget tersebut hanyalah bagian dari mengikuti musik di ruang sidang, warganet terlanjur menilai aksinya tidak pantas.

Narasi negatif yang bercampur dengan hoaks di media sosial semakin memperkeruh suasana hingga akhirnya memicu amarah publik. Insiden penjarahan rumahnya pun menjadi buntut dari gelombang kekecewaan masyarakat.Baca Juga:Uya Kuya Ada di Jakarta saat Rumahnya Dijarah Massa, Tegaskan Tidak Kabur

Akibat aksi massa itu, Uya kehilangan berbagai barang berharga mulai dari perangkat elektronik, perabotan rumah, pakaian. Termasuk hewan peliharaan kesayangannya berupa belasan ekor kucing yang ikut hilang.

Pihak kepolisian bergerak cepat dengan menangkap sembilan pelaku, terdiri dari tiga warga lokal Duren Sawit dan enam orang dari luar Jakarta Timur. Polisi menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung karena jumlah massa yang terlibat jauh lebih banyak daripada pelaku yang berhasil ditangkap.

Uya Kuya sendiri menyadari bahwa kontroversi yang melibatkan dirinya turut memperburuk situasi. Ia pun telah menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam bersikap sebagai wakil rakyat.

Namun, polemik ini tetap berbuntut panjang. Bersama Eko Patrio, Uya resmi dinonaktifkan dari keanggotaan DPR RI oleh Partai Amanat Nasional (PAN) per 1 September 2025.

Topik Menarik